bakabar.com, BANJARMASIN – Pengelolaan Taman Budaya Kalimantan Selatan, dinilai buruk. Terkait hal ini, Forum Seni Kalsel melayangkan sejumlah tuntutan hingga ancaman boikot.
Para seniman menuntut perbaikan dan peningkatan fasilitas, pelayanan, sarana dan prasarana, serta sumber daya manusia Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Taman Budaya Kalsel serta Disdikbud Kalsel dengan dasar Perda Nomor 4 Tahun 2017 Pasal 43.
Kemudian, mereka menuntut transparansi penggunaan anggaran UPTD Taman Budaya Kalsel dan menuntut pembukaan daftar sarana dan prasarana yang dapat digunakan untuk kegiatan kesenian.
Pungutan liar juga menjadi atensi para seniman. Sebab, pungli diduga terjadi di lahan parkir dalam lingkungan UPTD Taman Budaya Kalsel.
Tuntuan lainnya yakni soal penyesuaian harga sewa fasilitas Taman Budaya Kalsel sesuai dengan Perda No 4 Tahun 2018 Bab XI Pasal 27 dengan turunan lampiran I.
Selanjutnya, para seniman menuntut sistem kuratorial terbuka atas semua program UPTD TBKS dan menuntut pemerataan program UPTD TBKS atas semua bidang kesenian. Para seniman juga menuntut audiensi dengan pihak UPTD TBKS dalam waktu 7×24 jam.
“Jika semua atau sebagian tuntutan tersebut tidak dipenuhi, maka kami atas nama FSKS tidak mendukung/memboikot/menghadiri/mengapresiasi semua program UPTD Taman Budaya Kalsel sampai dengan semua tuntutan atau sebagian tuntutan terpenuhi,” tulis Forum Seni Kalsel dalam siaran pers yang diterima bakabar.com.
Sejumlah tuntutan tersebut disampaikan atas kesepakatan para seniman setelah mereka menggelar pertemuan di Kampung Buku Banjarmasin, Jumat (8/7) malam.
Forum Seni Kalimantan Selatan juga berencana melaporkan dugaan penyimpangan yang dilakukan oleh UPTD Taman Budaya Kalsel kepada Ombudsman RI Kalsel sekaligus meminta untuk mediasi.
Tak hanya itu, Forum Seni Kalsel berencana meminta audiensi kepada Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Selatan mengenai tuntutan ini.
Sejumlah komunitas seni yang ikut menyetujui tuntutan tersebut yakni Sanggar Titian Barantai, Sanggar Tasmaq An-Nida, Sanggar Bahana Antasari, Forum Sineas Banua, Dapur Teater, Kampoeng Seni Boedaja, Teater Himasindo, Dewan Kesenian Kota Banjarmasinz Sanggar Seni Rupa Solihin, Sanggar Seni Demokrat, Teater Rupaidah, Teater Matahari, HAS Talent, Para Sekawan Murakata, dan Kelompok Studi Sanggar Seni Budaya.
NSA Project Movement, Perkumpulan Seniman Muka Langgar, Sanggar At-Tadib, Sanggar Legenda, Komunitas Wiramartas, dan Teater Sampan juga ikut serta melayangkan tuntutan.