bakabar.com, BANJARBARU – Operasi Pasar Minyak Goreng Curah 2022 di Jalan Rambai Tengah Kampung Pelangi Banjarbaru yang mestinya mulai digelar pada Kamis (7/4) hari ini, ditunda ke Jumat (8/4) dan Sabtu (9/4) pukul 13.30 sampai 16.30 Wita. Di pasar murah ini rencananya, minyak goreng dijual dengan harga Rp14 ribu per liter.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan Kota Banjarbaru Anshori menjelaskan, penundaan itu lantaran truk pengangkut minyak dari Kotabaru mengalami penyesuaian pajak hingga terlambat sampai.
“Terkait dengan lambatnya truk. Ternyata ada penyesuaian pajak. Jadi truk tidak bisa keluar. Baru tadi malam menjelang subuh baru truk bisa keluar,” jelas Anshori saat ditemui bakabar.com di lokasi.
Kemudian, lanjutnya dalam perjalanan truk pengangkut juga tidak bisa cepat karena kondisi jalan.
“Harusnya (paling lambat) jam 2 (siang) sudah datang, tapi diprediksi sopir jam 4 (sore) baru datang. Nah kalau jam 4 datang berarti kita tidak bisa laksanakan hari ini, jadi ditunda ke besok,” jelasnya.
Kejadian ini, kata Anshori, tak diprediksi pihaknya. Sebab truk pengangkut minyak curah itu sudah berangkat dari Banjarmasin ke Kotabaru sejak tiga hari lalu.
“Adapun minyak goreng curah yang disediakan nantinya sebanyak 8000 liter atau 1 tangki. Dan bakal ditambah 1 tangki lagi jika minat warga masih tinggi,” ucapnya.
Informasi terkait ditundanya operasi pasar murah hari ini, kata Anshori, sudah disampaikan ke pihak-pihak terkait juga masyarakat sekitar.
Meski demikian, masih banyak masyarakat yang belum menerima informasi tersebut, sehingga datang ke lokasi pasar murah.
“Rata-rata yang datang orang jauh seperti dari Landasan Ulin bahkan Martapura. Untuk masyarakat kecamatan sekitar sudah tahu karena diinfokan ke grup mereka,” katanya.
Disampaikannya, informasi terkait operasi pasar ini cepat sekali menyebar. Seharusnya, prioritas adalah warga Kecamatan Banjarbaru Selatan. Sebab selanjutnya akan bergantian ke kecamatan lainnya.
“Tapi kami tidak bisa membatasi antusias warga,” sambungnya.
Lantas, apakah boleh warga di luar Kota Banjarbaru ikut serta dalam pasar murah ini?
“Seharusnya tidak boleh, tapi kami terpaksa melayani. Ya bagaimana lagi. Tapi tetap kita prioritaskan warga Banjarbaru,” jawabnya.
Seperti diketahui, dalam gelaran Operasi Pasar Minyak Goreng Curah ini, masyarakat diwajibkan membawa KTP Banjarbaru.
Sasarannya ialah untuk 1 kepala keluarga miskin dengan maksimal 5 liter. Dan 1 pelaku usaha mikro dengan maksimal 10 liter.
Bahkan, kata Anshori pihaknya juga meminta untuk masyarakat membawa kartu kendali. Karena sebutnya, dalam kartu kendali lebih jelas tertera keterangan kepala keluarga miskin atau UMKM. “Tapi kalau tidak ada kartu kendali, KTP boleh asal jujur.”
Terakhir ia mengingatkan kepada masyarakat untuk membawa jiriken masing-masing karena panitia tidak menyediakannya.
Sementara itu, salah satu warga dari Landasan Ulin yang datang ke lokasi, Timah mengaku kecewa karena operasi pasar ditunda.
“Ya kecewa sedikit, saya dari jauh loh. Panas harinya. Tau gitu ga ke sini,” katanya sembari mengaitkan jiriken 5 liter ke gantungan barang di motornya.
Terpantau media ini, ada puluhan warga yang datang dan bernasib sama dengan Timah. Juga tampak penitia bergantian menyampaikan informasi penundaan kepada warga yang terlanjur datang.