Kalsel

Viral Truk Mengular di Batas HSU-HST, Polisi Kecolongan Lagi?

apahabar.com, AMUNTAI – Antrean truk mengular di jalan penghubung Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) dengan Kabupaten…

Featured-Image
Antrean truk mengular di jalan penghubung HSU-HST. Foto: Ist

bakabar.com, AMUNTAI – Antrean truk mengular di jalan penghubung Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) dengan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).

Imbas antrean, kemacetan panjang terjadi hingga satu kilometer sejak malam tadi di ruas jalan kabupaten tersebut.

“Bukan dari pagi saja, tapi sejak malam,” ujar salah seorang pengendara kepada media ini, Kamis (30/12) siang.

Penelusuran bakabar.com, kemacetan imbas adanya angkutan bermuatan berat yang diduga melebihi kapasitas jalan tergelincir di kawasan Desa Sungai Buluh, Labuan Amas Utara, Hulu Sungai Utara (HST). As roda truk itu dilaporkan patah.

Kemacetan di sana juga viral lewat sebuah video yang beredar di media sosial. Terlihat jelas bagaimana antrean kendaraan didominasi truk bahkan yang mengangkut alat berat menumpuk di jalan tersebut.

Tak ayal, kondisi ini menyulitkan pengendara roda empat yang hendak menuju HST. Terlebih setengah badan jalan termakan oleh antrean truk yang mengular.

Kerusakan jalan yang parah menjadi pemandangan lain di sekitar angkutan bermuatan berat itu.

“Di sini kondisi jalan memang rusak parah, kemacetan masih terjadi,” jelas salah seorang relawan, Hanif dikonfirmasi media ini, Kamis siang.

Hanif meminta para pengemudi roda empat bersabar menanti kemacetan tersebut terurai. “Evakuasi belum berhasil dilakukan,” ujarnya.

Lantas mengapa bisa angkutan bermuatan berat yang diduga melebihi kapasitas jalan di HSU itu lolos dari penindakan?

Penindakan truk bermuatan berat di ruas jalan provinsi di HSU seharusnya masih digalakkan kepolisian setempat.

Padahal sampai Senin (27/12) kemarin tercatat sudah sebanyak lima truk dihentikan polantas. Truk-truk ini kedapatan mengangkut muatan melebih kapasitas jalan di HSU maksimal 8 ton.

Penindakan kepolisian berdasar hasil kesepakatan rapat koordinasi di Pemkab HSU dengan jajaran forkompimda beserta Pemprov Kalsel, Kamis (23/12).

Media ini telah melakukan konfirmasi kepada Kasat Lantas Polres HSU, AKP Jumadiono. Hingga berita ini diturunkan belum ada tanggapan dari Jumadiono terkait lolosnya sejumlah angkutan berat tersebut.

Ketua Brigade HSU, Emma Rivilia mengkritisi kinerja kepolisian dalam menjalankan kesepakatan hasil rapat.

“Polisi mestinya konsisten menjalankan kesepakatan,” ujar Emma dihubungi bakabar.com, Kamis siang.

Kemacetan di Sungai Buluh disinyalir imbas dari rusaknya ruas jalan provinsi di Palampitan yang terhubung langsung dengan Tabalong.

Sejak malam tadi, sejumlah relawan Brigade HSU pun mendapati truk pengangkut alat berat melewati jalan kabupaten di HSU.

“Truk sekarang banyak melewati perkampungan-perkampungan warga, ini kan sangat membahayakan,” ujarnya.

Sekali lagi, mewakili sejumlah warga di kampungnya Emma berharap polisi menindak tegas setiap truk bermuatan berat yang melintas di HSU.

“Bahkan kalau bisa jangan hanya sekadar ditilang,” ujarnya.

Diketahui truk-truk bermuatan berat itu umumnya berasal dari dari pabrik PT Conch di Desa Saradang, Haruai, Kabupaten Tabalong.

Protes dari warga di HSU mulai mengalir ketika angkutan truk Conch harus memutar jalan melewati HSU lantaran Jembatan Paringin mengalami perbaikan untuk menuju Banjarmasin.

Delapan kesepakatan dan video di halaman selanjutnya:

HALAMAN
123
Komentar
Banner
Banner