Tak Berkategori

Ternyata Bukan Kali Pertama Puskesmas Kariangau Balikpapan Tolak Pasien

apahabar.com, BALIKPAPAN – Kasus penolakan pasien melahirkan di Puskesmas Kariangau jadi catatan tersendiri bagi Dinas Kesehatan…

Featured-Image
Ditolak Puskesmas Kariangau, Balikpapan, Kaltim, Samiantun (32) terpaksa melahirkan di dalam mobil, persis di depan kuburan muslim, Kaltim Selasa (21/12) lalu. Foto-apahabar.com/Istimewa

bakabar.com, BALIKPAPAN – Kasus penolakan pasien melahirkan di Puskesmas Kariangau jadi catatan tersendiri bagi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Balikpapan, Kaltim.

Betapa tidak, usai ditolak Puskesmas Kariangau, pasien bernama Samiantun (32) justru melahirkan di dalam mobil. Persis di depan kuburan muslim, kawasan Kariangau, Selasa (21/12) lalu.

Rupanya bukan baru kali ini saja penolakan pasien di Puskesmas Kariangau terjadi. Warga Kariangau juga kerap mengeluhkan pelayanan di sana yang dinilai kurang maksimal.

Namun hal ini bukan tanpa alasan, rupanya tenaga kerja atau sumber daya manusia (SDM) di Puskesmas Kariangau masih terbilang kurang untuk ukuran puskesmas 24 jam.

“Khusus Puskesmas Kariangau, kita memang kesulitan untuk menempatkan SDM dokter di sana. Sudah ada beberapa kali dibuka penawaran lowongan kerja untuk dokter, tapi memang masih sulit dibandingkan puskesmas lainnya,” kata Kepala Dinkes Balikpapan, Andi Sri Juliarty.

Nantinya di tahun 2022 ini pihaknya akan kembali membuka lowongan untuk dokter di Puskesmas Kariangau. Ia berharap akan ada dokter yang mau mengisi kekosongan tersebut. Sebab hal ini sudah terjadi beberapa tahun lalu.

“Sudah berapa tahun nggak ada yang mau. Malah memilih di Karang Joang, padahal lebih jauh Karang Joang. Mudahan kedepan di awal tahun biasanya kami membuka lagi lowongan, mudahan sudah ada dokter yang berminat untuk ditempatkan dan memenuhi jadwal shift 24 jam. Biasanya itu ada 4 shift,” jelasnya.

Menanggapi tindaklanjut kasus penolakan tersebut, wanita yang akrab disapa Dio ini mengatakan timnya telah melakukan audit di Puskesmas Kariangau.

Dio menyayangkan pelayanan yang diberikan petugas, terlebih ini adalah kasus pelayanan ibu dan anak yang merupakan indikator pembangunan dan menjadi perhatiannya.

“Tadi sudah dilakukan audit terhadap kasus ini karena kita memang harus mendengarkan semua masukan dan semua data harus kita analisa. Tentu saja kami mengevaluasi terhadap semua komplain yang terjadi di puskesmas, baik puskesmas yang 24 jam ataupun yang puskesmas rawat jalan,” ungkapnya.

Ia juga mengimbau kepada seluruh puskesmas agar meningkatkan pelayanannya terutama dalam kasus persalinan. Berkaca pada kasus yang terjadi di Puskesmas Kariangau, Dio berharap perawat atau bidan jaga dapat mendampingi pasien ke rumah sakit rujukan meskipun menggunakan mobil pribadi pasien.

“Kemudian untuk pelayanan bidan, dalam sistem rujukan itu kita harapkan didampingi, jadi pasien didampingi hingga ke rumah sakit. Sambil berjalan rujukan tersebut, koordinasi dengan rumah sakit harus dilakukan juga supaya rumah sakit tidak kaget saat rujukan tiba. Jadi semua memang perlu kita perbaiki, baik dari kesiapan SDM yang serba terbatas ini, kemudian sarana rujukannya dan sistem komunikasinya,” pungkasnya.

Dramatis! Ditolak Puskesmas, Ibu di Balikpapan Melahirkan Dalam Mobil Depan Kuburan

Komentar
Banner
Banner