bakabar.com, BANJARMASIN – Penangkapan NR seorang pemuda di Kuin Selatan oleh Densus 88 mengejutkan Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina. Sosok NR tak asing bagi Ibnu.
NR merupakan atlet silat tradisional berprestasi dunia yang mengharumkan nama Indonesia khususnya Kalsel di kancah internasional.
"Dia atlet berprestasi. Prestasinya internasional bahkan," ucap Ibnu ditemui di Balai Kota Banjarmasin, Kamis (23/12).
Oktober 2020, NR berhasil meraih juara satu kejuaraan dunia pencak silat di Belanda. Ia berhasil menyisihkan sebanyak 2.200 peserta.
Sukses mengharumkan tradisi silat Banjar ke pentas dunia, Ibnu mengganjar langsung NR penghargaan. Penyerahaannya saat peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas), 9 September 2021.
Sebelum itu, Ibnu juga pernah bertemu dengan NR pada 2019 lalu. Namun Ibnu tak ingat persis sosok NR. Yang teringat cuma prestasi menterengnya itu.
Setelah kabar penangkapan berembus, Ibnu telah memperoleh kabar dari ayahanda NR. Ibnu dan ayahanda NR memiliki cukup hubungan emosional.
"Kalau dengan orang tuanya akrab, tapi dengan anaknya tidak terlalu," katanya.
Menurut orang tua NR, lanjut Ibnu, anaknya itu mempunyai perilaku yang baik dan sopan.
Ibnu menyayangkan penangkapan NR mengingat Pemkot juga konsen melestarikan seni budaya silat tradisional Banjar.
"Dan juga selama ini dia latihan, senjata parang yang ditemukan ya memang parang dia pakai untuk latihan," imbuhnya.
Ibnu meminta warganya waspada terhadap paham radikalisme yang mungkin saja sudah berkembang di Banjarmasin.
"Jika silat ini terhubung dengan jaringan terorisme internasional maupun Indonesia, itu harus menjadi warning bagi kita semua," papar mantan anggota DPRD Kalsel ini.
Kendati begitu, Ibnu mengakui aktivitas NR di luar dari pantauan daripada Pemkot Banjarmasin.
"Karena isu-isu terorisme ini, saya kira isu yang ekstra ordinary crime [khusus]. Yang pantauannya khusus dari Densus 88 dan Badan Nasional Penanganan Terorisme," ujarnya.
Wakil Ketua DPRD Kota Banjarmasin Matnor Ali menanggapi positif adanya penangkapan terduga teroris di daerahnya.
“Terima kasih kepada kepolisian yang melakukan cepat tanggap sebelum terjadi teror di Kota Banjarmasin,” ujar politikus Golkar ini kepada bakabar.com.
Sepengetahuan Matnor, Densus 88 baru kali ini melakukan penangkapan di Banjarmasin.
“Bisa ada lagi di tempat lain, mereka mungkin tidak satu atau dua orang saja melakukan gerakan ini,” ucap Matnor Ali.
Dengan penangkapan NR warga perlu lebih waspada mendeteksi penyebaran paham radikal.
“Semua harus waspada, apalagi menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru. Jangan mudah terhasut,” ujar Matnor.
Tegaskan Bukti Cukup
Densus 88 Tangkap 2 Warga di Kalsel, Jangan Lupakan Asas Praduga Tak Bersalah
NR sebelumnya ditangkap di tempat kerjanya di Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut, Rabu (22/12) pagi. Ia bekerja di proyek pemasangan kabel optik.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya: