bakabar.com, TANJUNG – Dua pemuda menjadi korban pengeroyokan pria berambut cepak di depan Rumah Makan (RM) Kalijo, Pembataan, Murung Pudak, Kabupaten Tabalong, Kamis (16/12) dini hari.
Belakangan, tiga pelaku diidentifikasi korban sebagai anggota kepolisian berpangkat brigadir dua (bripda).
Kedua korban masing-masing Muhammad Aldi Irwan Hidayat (22), warga Kelurahan Pembataan, dan M Harun Al Rasyid (26) warga Kelurahan Belimbing.
Insiden ribut-ribut bermula ketika mereka berboncengan menggunakan sepeda motor hendak mencari batu es sekaligus mengisi bahan bakar serta membeli rokok.
Tepat di depan lampu merah depan Markas Polres Tabalong, mereka diteriaki seseorang yang hendak menanyakan arah tujuan.
“Katanya mau ke mana,” ujar Aldi.
Sontak, Aldi menunjuk ke arah Mabuun. Saat berada depan rumah makan Kalijo, kendaraan mereka tiba-tiba dipepet oleh seorang pengendara dari arah belakang.
“Kami setop dan kendaraan kami ditendang hingga jatuh, saat itu sempat terjadi percakapan,” jelas Aldi diamini Rasyid.
Saat bercakap-cakap itulah tiba-tiba salah seorang pria yang sempat mengejar korban melakukan pemukulan terhadap Aldi.
Melihat itu Rasyid berupaya melerai. Namun secara membabi buta ia justru ikut dipukuli.
Aldi kemudian lari ke arah trotoar tengah. Sedang Rasyid ke depan RM Kalijo.
“Habis itu saya dipukuli pakai tangan dan ada juga menggunakan helm,” jelas Aldi.
Sementara Rasyid yang lari ke arah Kalijo sempat terjatuh. Saat berdiri, ia kembali dipukuli.
“Saat jatuh itu saya merasa ditendang, dipukul pakai sendal dan batu,” jelas Rasyid.
Tak lama berselang, beruntung datang warga melerai hingga para pelaku pemukulan melarikan diri.
“Dua kendaraan melawan arus dan dua kendaraan kabur menuju Mabuun,” ceritanya.
Kedatangan warga kemudian disusul sejumlah polisi berpakaian sipil menggunakan dua mobil Avanza.
Mereka menanyai kedua korban apakah mau dibawa ke rumah sakit atau Mapolres Tabalong dulu.
Kedua korban lantas minta dibawa ke Polres dulu untuk membuat aduan.
“Setelah tenang baru kami dibawa ke rumah sakit di Maburai untuk diobati dan dilakukan visum,” jelas Rasyid.
Pagi harinya sekitar pukul 09.00 korban kembali ke Mapolres Tabalong untuk membuat berita acara pemeriksaan (BAP). BAP berlangsung hingga pukul 16.00.
Awalnya kedua korban tidak mengetahui kalau yang memukul mereka terdapat oknum polisi.
Mereka baru tahu setelah pulang membuat BAP. Mereka didatangi seorang polisi yang meminta maaf atas nama instansi kepolisian.
“Beliau meminta maaf karena ada oknum yang terlibat dalam aksi pemukulan itu,” jelas Rasyid.
Sekalipun ada maaf, namun ayah Rasyid berkukuh tetap meneruskan proses hukum.
“Gampang saja, tapi proses hukum harus terus berjalan,” imbuhnya.
Atas kejadian itu, Aldi mengalami benjol-benjol di kepala. Sedang Rasyid luka memar di sejumlah bagian tubuh. Saat ini ia kerap merasa linglung saat berbaring.
Satu hal yang mereka ingin lakukan saat ini adalah bertemu pelaku.
“Kami ingin bertemu untuk menanyakan apa motifnya hingga melakukan pemukulan, mereka harus bertanggungjawab dengan kondisi yang kami alami ini. Proses hukum tetap berjalan,” pungkas Rasyid diamini Aldi.
Penjelasan Polisi
Kapolres Tabalong AKBP Riza Muttaqin rupanya sudah mendengar aksi ribut-ribut di RM Kalijo. Menurutnya, kasus tersebut merupakan perkelahian.
Lantas, adakah keterlibatan pelaku lain mengingat saksi melihat ada empat sepeda motor yang melarikan diri?
Riza bilang pemeriksaan masih bergulir.
“Sementara belum ada, cuma mereka bertiga saja. [Tim] reskrim tetap berjalan [penyelidikan] mas,” ujar Riza kepada bakabar.com, Jumat (17/12) petang.
Adapun identitas para oknum tersebut sebut Riza adalah Bripda HR, Bripda RS, dan Bripda IS. Mereka berasal dari Satuan Samapta Bhayangkara.
Riza juga memastikan pihaknya telah menerima laporan kedua korban. Mereka berdua juga sudah divisum di RS Badaruddin Kasim.
“Mereka juga sudah dimintai keterangan oleh petugas Satreskrim pada Kamis dini hari sebagai tindak lanjut penanganan awal pelayanan Polres Tabalong,” ujar Riza.
Tim Propam Polres Tabalong telah diterjunkan. Ketiga pelaku telah dipanggil, Jumat (17/12) pagi.
“Hasil pemeriksaan bahwa mereka mengakui perbuatan aksi perkelahian yang mereka lakukan pada Kamis dini hari,” ujarnya.
Atas perkelahian tersebut, Riza selaku kapolres Tabalong meminta maaf kepada seluruh lapisan masyarakat khususnya kepada korban.
“Saya meminta maaf atas segala perbuatan yang dilakukan oleh anggota saya,” ujar mantan kanit Resmob Polda Kalsel ini.
Lantas, di manakah tiga personel pengeroyok dua pemuda itu? Riza bilang mereka semua telah dibawa ke Polda Kalsel.
“Setelah dilakukan pemeriksaan awal baik berkas penyelidikan maupun ketiga personel yang terlibat, selanjutnya ditangani Bidang Propam Polda Kalsel,” pungkas Riza.