Tak Berkategori

Evakuasi Besar-besaran Pengungsi Afganistan, 9 Bayi Lahir di Pangkalan

apahabar.com, DOHA – Evakuasi besar-besaran pengungsi Afganistan masih berlangsung. Bahkan hingga kini total sudah 9 bayi…

Featured-Image
Seorang anak lelaki asal Afghanistan mengangkat lengannya saat ia dan pengungsi tiba di Bandara Internasional Dulles di Dulles, Virginia, Amerika Serikat, Rabu (1/9/2021). Foto-Antara

bakabar.com, DOHA – Evakuasi besar-besaran pengungsi Afganistan masih berlangsung. Bahkan hingga kini total sudah 9 bayi lahir di pangkalan.

Konflik Taliban dengan pemerintah Afganistan, ribuan pengungsi telah dievakuasi. Setidaknya, Amerika Serikat telah memindahkan sebagian besar dari 57.000 pengungsi dari Afghanistan ke Qatar.

“Kurang dari 1.400 orang masih berada di pangkalan militer AS di sana,” kata seorang jenderal AS dilansir Antara, Sabtu (4/9).

AS mengevakuasi sekitar 124.000 orang dari Kabul bulan lalu sebagai bagian dari pengangkutan udara besar-besaran yang dipimpin AS.

Pengungsi tak hanya warga AS, melainkan juga warga Afghanistan, dan warga negara lainnya ketika Taliban menguasai negara itu.

Brigadir Jenderal Gerald Donohue mengatakan kepada wartawan beberapa dari mereka yang telah diterbangkan keluar dari Qatar sekarang berada di Amerika Serikat. Sementara yang lain berada di Eropa, di mana mereka sedang diproses.

Banyak dari 1.400 yang masih berada di pangkalan Al Udeid di Qatar dijadwalkan diterbangkan pada Sabtu. Sementara kelompok kecil yang membutuhkan perawatan medis akan tinggal sampai dapat melakukan perjalanan, katanya.

Warga negara Afghanistan dan non-Afghanistan telah diterbangkan ke Al Udeid dan pada puncaknya ada lebih dari 17.500 pengungsi di pangkalan pada satu momentum.

“Sembilan bayi lahir di pangkalan selama misi evakuasi,” ungkap jenderal itu.

Setelah kegentingan evakuasi warga Afghanistan yang rentan, ribuan orang, beberapa tanpa dokumentasi atau aplikasi visa AS yang tertunda, yang lain dalam keluarga dengan status imigrasi campuran, sekarang menunggu di “pusat transit” di negara ketiga.

Warga Afghanistan harus mengatasi rintangan imigrasi birokratis untuk akhirnya memasuki Amerika Serikat.

Sengit, Pertempuran Taliban Vs Pasukan Opisisi di Lembah Panjshir Afganistan

Komentar
Banner
Banner