Tak Berkategori

Dad-Dig-Dug Penentuan PPKM Level IV Banjarmasin, Pemkot Pesimis

apahabar.com, BANJARMASIN – Esok, pemerintah pusat mengevaluasi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM ) di Kota Banjarmasin….

Featured-Image
Nasib PPKM level IV Banjarmasin akan diputuskan besok. Namun begitu Pemkot pesimis PPKM tidak akan berlanjut. apahabar.com/Bahaudin Qusairi

bakabar.com, BANJARMASIN – Esok, pemerintah pusat mengevaluasi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM ) di Kota Banjarmasin.

Saat ini, ibu kota Kalsel dalam situasi penularan Covid-19 yang cukup tinggi dengan kapasitas respons terbatas atau level IV.

"Rapatnya Senin jam 14.00 dengan forkopimda [forum komunikasi pimpinan daerah] dan mengundang pakar epidemiologi," ujar Kepala Dinas Kesehatan Banjarmasin, Machli Riyadi dihubungi bakabar.com, Minggu (1/8).

Lantas, apakah akan dihentikan atau PPKM justru berlanjut hingga 9 Agustus?

Machli tampak pesimis jajarannya telah mampu menekan angka kasus penularan Covid-19. Jumlah kasus terkonfirmasi positif-19 masih tinggi. Periode 31 Juli, meminjam catatan Kementerian Kesehatan, ada 127 kasus terkonfirmasi di Banjarmasin, sembuh 285, dan meninggal 25. Banjarmasin menjadi penyumbang kasus terbanyak di provinsi Kalsel setelah Banjarbaru.

“Kalau penurunan kasus dalam waktu satu minggu itu tidak mungkin,” ucapnya.

Kemungkinan untuk menurunkan kasus masih bisa terjadi, namun hanya sebatas level III saja.

“Kalau ke level III masih mungkin, tapi kalau ke level II itu nanti kita hitung terlebih dahulu. Kalau kita kompak bersama masyarakat bisa saja turun sampai ke level III,” jelasnya.

Siap-Siap, Perpanjangan PPKM Level IV Banjarbaru Diputuskan Hari Ini

Strategi agar status PPKM level IV di Banjarmasin bisa turun ke level III, Pemkot menambah jumlah kapasitas tempat tidur di rumah sakit yang dikhususkan bagi pasien Covid-19.

“Untuk menurunkan level itu artinya kita harus merelaksasi. Untuk melakukan relaksasi kita harus memenuhi tiga indikator,” terangnya.

Tiga indikator, yakni rata-rata kasus per 100 ribu penduduk dalam sepekan tidak melebihi 100, angka yang dirawat tidak melebihi dari 30 orang dalam satu minggu per 100 ribu penduduk. Lalu rata-rata ketersediaan tempat tidur di rumah sakit tidak lebih dari 80 persen.

“Kalau ketiganya bisa kita penuhi maka kita bisa turun ke level III,” paparnya.

Hingga pukul 14.00, masih mengutip data Kementerian Kesehatan, tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit alias BOR di Banjarmasin telah mencapai 67 persen. Berarti, penentuannya tinggal di rerata kasus per pekan, dan pasien yang dirawat di rumah sakit tak melebihi standar yang ditetapkan Kemenkes.

Seperti diwartakan sebelumnya, situasi pandemi Covid-19 di Banjarmasin dan Banjarbaru belum juga membaik meski PPKM level IV diterapkan. Rumah sakit penuh, masuk antre di IGD, hingga krisis oksigen.

Sejak diterapkannya PPKM level IV, dalam periode 26-30 Juli, jumlah warga yang dikonfirmasi terinfeksi Covid-19 malah bertambah sebanyak 795 orang di Banjarmasin, dan 571 di Banjarbaru atau mencakup 40% kasus konfirmasi Provinsi Kalimantan Selatan.

Sedangkan warga yang dinyatakan sembuh sebanyak 281 di Banjarmasin dan 187 orang di Banjarbaru. Adapun kasus kematian bertambah 12 di Banjarmasin dan 24 orang di Banjarbaru.

Pada dasarnya kasus yang terjadi selama pelaksanaan PPKM Level 4 saat ini masih berkaitan dengan penularan virus yang terjadi pada pekan sebelumnya.

Dampak penerapan PPKM akan mulai terlihat minggu depan. Hanya saja yang menguatirkan tim pakar adalah reduksi aturan pembatasan PPKM level 4 oleh pemerintah pusat dan tidak optimalnya implementasi oleh pemerintah daerah.

Pelandaian kasus masih sulit terjadi mengingat tingginya tingkat transmisi virus di masyarakat dan masih kurang seriusnya pengendalian Covid-19.

"Pada hari pertama penerapan PPKM level 4 kita bisa melihat menurunnya mobilitas masyarakat. Tapi setelah itu mobilitas lokal dan antardaerah kembali meningkat seperti biasa. Orang-orang bisa makan kembali di rumah makan dan warung, sedangkan yang tidak pakai masker dapat dengan mudah ditemui di jalan," ujar Anggota Tim Pakar Covid-19, Universitas Lambung Mangkurat Hidayatullah Mutaqqin.

Menurut Taqqin, penentuan lanjut tidaknya PPKM level IV Banjarmasin ada di pemerintah pusat melalui Komite Penanganan Covid-19, dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN).

“Kapasitas respons terbatas juga ditentukan dari tingkat positivitas lebih dari 15 persen, tracing kontak erat kurang dari 5, atau BOR 90 persen ke atas. Jika salah satu indikator itu ada, maka kapasitas respons terbatas,” ujarnya.

Pakar ULM: Pelacakan Covid-19 di Banjarmasin Mendekati Nol!

Komentar
Banner
Banner