bakabar.com, BANJARMASIN - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin diterpa isu tidak baik.
Sejumlah perawat puskesmas diduga terpaksa menjaga keluarga pejabat Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin.
Ketidaksesuaian tugas para perawat ini diduga sejak Oktober 2024 hingga Januari 2025.
Salah satu perawat membenarkan bahwa jadwal menjaga pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Suriansyah ini kembali diperbarui hingga tanggal 17 Januari 2025.
"Tergantung siapa yang sakit, jadi nanti kita tiba-tiba dapat jadwal dan disuruh jaga," ujarnya.
Ia mengungkapkan jadwal menjaga pasien ini tidak ada surat perintah dari Dinkes Banjarmasin.
Dulunya permintaan menjaga pasien ini di RSUD Ulin Banjarmasin, dan RSUD Sultan Suriansyah.
Dirinya pun tak mengetahui siapa yang dijaga para perawat Puskesmas tersebut.
"Saya tidak tau pasti," ucapnya.
Perawat ini tidak bisa berbuat banyak selain mengerjakan jadwal dari Dinkes Banjarmasin. Padahal, ia menyampaikan tidak mendapatkan uang makan hingga lainnya.
"Kami ini memantuhi aja apa yang diatas, namanya kami dibawah," tekannya.
Karena kehilangan salah satu petugasnya, Puskesmas terpaksa memutar otak agar kekosongan pelayanan itu bisa diatasi.
Salah satu Perawat mengaku mengatasinya dengan merangkapkan pekerjaan petugas lainnya.
“Ya benar, petugas kesehatan kami diminta merawat di salah satu RS. Sebenarnya mereka keberatan, tapi takut mengadukannya. Saya harap ini ada jalan keluarnya,” ucapnya.
Perwakilan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Banjarmasin menanggapi isu yang menyangkut memperkerjakan perawat diluar tugas pokoknya.
"Kami dari organisasi sementara masih mendalami dan sampai saat ini belum ada statemen yang bisa kami sampaikan," ucapnya.
Kepala Dinkes Banjarmasin, Tabiun Huda menekankan bahwa tugas tambahan perawat untuk merawat keluarga pejabat itu tidak ada.
"Tugas biasa untuk melayani orang," tuturnya.
Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina menebak sosok keluarga yang dirawat perawat Puskesmas di RSUD Sultan Suriansyah mungkin adalah tokoh agama.
"Tuan guru yang sakit ada beberapa orang, kami minta masuk aja dirawat. Tidak ada sampai menunggui, fitnah aja itu," pungkasnya.