bakabar.com, BANJARMASIN – Pandemi Covid-19 belum berakhir, kasus kekerasan perempuan dan anak juga terus terjadi.
Dalam sepekan, sudah dua nyawa perempuan dan seorang anak di bawah umur melayang sia-sia. Masing-masing korban tewas berstatus ibu rumah tangga.
bakabar.com mencatat empat kasus kekerasan perempuan dan anak terjadi hanya dalam kurun waktu sepekan di Bumi Borneo. Tiga terjadi di Kalimantan Selatan, dan satu kasusnya lagi di Kalimantan Tengah.
Angka itu belum termasuk kasus kematian seorang ibu hamil dalam sebuah kecelakaan maut di Bati-Bati, Tanah Laut. Khusus di Tanah Laut, kasusnya kini bahkan tak kunjung menemui titik terang.
Sementara, kasus yang paling bikin mengernyitkan dahi tentu saja pembunuhan seorang ibu di Belitung Darat (Belda) Banjarmasin.
Ibu tiga anak tersebut dimutilasi hingga dibakar oleh teman kencannya hanya karena permasalahan sepele.
Dari Pahandut, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, seorang ibu yang tengah mengandung juga menjadi korban kekerasan.
Sementara, yang paling baru terjadi adalah kasus pembunuhan di Rantau Badauh, Batola. Seorang suami yang gelap mata tega menenggelamkan istrinya sendiri, baru tadi.
Tak hanya perempuan, anak di bawah umur juga menjadi korban kekerasan. Bocah 4 tahun asal Kuripan, Banjarmasin tewas.Ironisnya, pelaku adalah ibu tirinya sendiri.
Berikut rangkuman 7 berita terpopuler dalam sepekan:
1. Kecelakaan Maut Bati-Bati
Muniroh tewas saat akan pulang bersama suami di jalan nasional Bati-Bati, Tanah Laut, Kamis 28 Mei.
Perempuan yang akan melangsungkan resepsi pernikahan itu terlindas sebuah truk usai jatuh dari sepeda motor. Bayi yang masih 7 bulan dalam kandungannya sampai terkeluar. Sempat dilarikan ke RS Tambang Ulang, nyawa si jabang bayi tak mampu diselamatkan. Ia menyusul sang ibu yang lebih dulu menghadap ke Sang Pencipta.
Sampai hari ini, kasusnya masih belum terang. Hampir saban hari awak media ini menghubungi Kasat Lantas Polres Tanah Laut AKP Taufiqqurahman, namun tak ada hasil signifikan.
“Kami masih mengumpulkan bukti-bukti mas,” kali terakhir dihubungi media ini, 31 Mei.
Erwin, suami Muniroh, belum lama tadi, mengatakan penabrak istrinya itu sudah diamankan di Polsek Bati-Bati.
Malam itu, Erwin bercerita jika ia dan istrinya tengah yang mengandung hendak membeli mi goreng.
Di jalanan tepat di depan Kantor Bank Kalsel -keduanya yang melaju dari arah Tanah Bumbu menuju Banjarmasin- mengalami insiden yang tak diduga.
"Saat mau sampai di depan warung itu ada mobil parkir di depanku. Dan ketika aku mau melewati mobil itu seketika sopir mobil itu membuka pintu mobil. Dan pintu mobil itu menyenggol aku," ujar warga Desa Gunung Raja, Tambang Ulang ini.
Tak ada yang aneh dengan jalanan lurus itu kecuali lampu jalan yang padam. Nahas, saat istrinya terjatuh, tiba-tiba datang sebuah truk dari belakang yang melindas perut istrinya.
Muniroh tewas di tempat. Pun dengan jabang bayinya meski sempat dirawat di inkubator akibat kelahiran prematur tersebut.
"Istri saya waktu itu sudah meninggal. Meninggal di tempat kejadian," ujar Erwin.
Erwin berharap pemilik atau pengemudi truk bertanggung jawab dan menerima hukuman yang setimpal atas apa yang telah menimpa istri dan anaknya itu.
"Saya menikah secara agama sudah lama mas. Sebenarnya kami mau resepsi [pernikahan] tanggal 06 06 2021, kemarin itu mau resepsi tapi terhalang izin karena Covid-19," sesal Erwin.
Ibu Hamil di Bati-Bati Tanah Laut Tewas Bukan Semata Tersenggol Mobil
2. Pembunuhan di Badauh Batola
Seorang suami di Kecamatan Rantau Badauh, tega menenggelamkan sang istri di sungai hingga tewas, Sabtu (5/6).
Kejadian yang menggegerkan warga setempat itu terjadi di Desa Sungai Gampa RT 02, sekitar pukul 15.00 Wita.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya: