Kalsel

Banjir Terjang Enam Desa di Banjar, Polisi Andalkan Getek Bambu

apahabar.com, MARTAPURA – Dengan segala keterbatasannya, Tim Polda Kalsel terus berjibaku mengevakuasi warga terdampak banjir di…

Featured-Image
Kapolsek Simpang Empat Iptu Zulkifli berjibaku mengevakuasi warga terdampak banjir di Desa Sungai Raya. Foto: Humas Polres Banjar for apahabar.com

bakabar.com, MARTAPURA – Dengan segala keterbatasannya, Tim Polda Kalsel terus berjibaku mengevakuasi warga terdampak banjir di Kabupaten Banjar.

Sampai berita ini diturunkan, petugas bahkan masih terus mengevakuasi warga khususnya di Kecamatan Simpang Empat, Selasa (12/1) siang.

Dalam operasi SAR, Tim dari Satuan Sabhara turut menggandeng Koramil 02/Simpang Empat dan perangkat desa setempat

“Di wilayah ini permukiman penduduk memang berlokasi rendah, sehingga saat musim penghujan seperti saat ini hampir semua rumah tergenang air,” jelas Kapolres Banjar AKBP Andri Koko Prabowo, melalui Kapolsek Simpang Empat Iptu Zulkifli, dalam siaran pers tertulisnya, Selasa siang.

Desa Lawiran Terparah

img

Polisi memonitor warga terdampak banjir di Desa Sungai Raya. Foto: Humas Polres Banjar for bakabar.com

Banjir, sebut dia, kemungkinan akibat luapan air Sungai Riam Kiwa. Mulanya, hanya Desa Sungai Raya yang terendam.

Meminjam data polisi, sedikitnya 100 rumah terdampak banjir dengan 536 kepala keluarga (KK) di Sungai Raya. Ketinggian air mencapai 30 centimeter hingga 1 meter.

Di sana, warga diungsikan ke kawasan PDAM Simpang Empat, dan rumah warga yang lebih tinggi.

“Ada beberapa titik di Desa Sungai Raya yang ketinggian air bahkan mencapai 1,5 meter,” ucap Iptu Zulkifli.

Seiring berjalannya waktu, banjir turut merendam Desa Sungai Langsat, Desa Lok Cantung, Desa Sungai Tabuk, Desa Tanah Intan, Desa Lawiran, hingga Desa Tanah Intan. Lawiran menjadi terparah.

Di Desa Sungai Langsat, sedikitnya 100 rumah turut terendam dengan jumlah warga terdampak mencakup 169 KK. Ketinggian air mencapai 30 centimeter hingga 1 meter.

Di Desa Long Cantung lebih banyak lagi. Sedikitnya 150 rumah turut terendam dengan jumlah warga terdampak mencakup 219 KK. Ketinggian air mencapai 30 centimeter hingga 1 meter.

Di Desa Sungai Tabuk 50 rumah dilaporkan turut terendam dengan jumlah warga terdampak mencakup 162 KK. Ketinggian air mencapai 30 centimeter hingga 1 meter.

Di Long Cantung, Tanah Intan, hingga Sungai Tabuk, akses jalan penghubung antar desa tidak bisa dilalui.

Di Desa Tanah Intan, jumlah warga terdampak bahkan mencapai 454 KK. Dilaporkan 70 rumah ikut terendam.

Terakhir, di Lawiran. Sedikitnya 85 rumah turut terendam dengan jumlah warga terdampak mencakup 252 KK. Ketinggian air mencapai 30 centimeter hingga 1 meter.

Namun, di luar empat desa itu ketinggian air masih belum termonitor pihak kepolisian. Simpang Empat sendiri memiliki 15 desa. 6 desa di antaranya terdampak banjir.

“Untuk tahu berapa kedalaman air karena akses jalan terendam air diperlukan alat transportasi perairan seperti perahu atau jukung, seperti saat ini kami gunakan getek dari bambu yang kami rangkai” lanjut Iptu Zulkifli.

Sementara, pihaknya masih terus mendata total jumlah kepala keluarga dan rumah terdampak banjir.

Saat ini mayoritas warga masih bertahan di rumah masing-masing. Sebagian mengungsi ke rumah keluarga terdekat.

Informasi dihimpun bakabar.com, 9 kecamatan terdampak banjir, dengan lebih 10 ribu warga terdampak.

Titik banjir di Banjar tersebar di Kecamatan Sungai Pinang, Pengaron, Simpang Empat, Astambul. Kemudian Martapura Timur, Martapura Barat, Sungai Tabuk, dan Kecamatan Martapura Kota.

Komentar
Banner
Banner