bakabar.com, BANJARMASIN – Kuasa Hukum H Denny-Difriadi (H2D), Febri Diansyah tak gentar disomasi Tim Sahbirin-Muhidin (BirinMu).
“Silakan saja,” ujar mantan Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut dikontak kepada bakabar.com, Kamis (24/12) malam
Ihwal dokumen somasi yang dilayangkan pun, kata dia, sampai saat ini belum diterimanya.
“Saya belum menerima somasi terkait hal tersebut,” ungkapnya.
Menurutnya, Tim BirinMu tak perlu tersinggung atas kata-katanya yang menyinggung soal korupsi dan oligarki.
“Mestinya kalau tidak melakukan korupsi dan tidak menjadi bagian dari oligarki tidak perlu tersinggung,” ucapnya.
Akan lebih baik, sambung dia, jika ada pihak yang keberatan untuk maju ke Mahkamah Konstitusi dan saling membuktikan argumentasi hukum.
“Karena ke depan kita semua perlu mewujudkan pemerintahan yang bersih, antikorupsi dan berkomitmen melawan oligarki, termasuk di Kalsel. Banyak hal yang perlu dilakukan ke depan,” terangnya.
2 Jenderal Soroti Donasi Denny Indrayana, Guru Besar ULM Bilang Begini…
Menurut aktivis antikorupsi ini, justru Kalsel dan setiap daerah yang kaya akan sumber daya alamnya membutuhkan pemimpin yang berkomitmen memberantas korupsi dan melawan oligarki.
“Komitmen itu yang saya lihat ada di Mas Denny Indrayana,” katanya.
Oleh karenanya, Febri yang dikuasakan untuk membawa gugatan H2D di MK terkait hasil Pilgub Kalsel 2020 tak akan salah fokus dengan memikirkan somasi.
Denny kalah perolehan suara dari Sahbirin Noor dari paslon 01 Sahbirin Noor-Muhidin (BirinMu).
Paslon 02 itu kalah di tikungan akhir setelah suara dari Kabupaten Banjar masuk. Padahal Denny sempat unggul lima hari berturut dari awal penghitungan cepat dibuka KPU.
Masuk di detik-detik terakhir penghitungan KPU, warga di Kabupaten Banjar menyumbang 17.838 suara sah untuk BirinMu. Sementara H Denny-Difri (H2D) hanya meraup 104.465 suara. Selisih suara keduanya bahkan mencapai 65 ribu suara lebih.
Alhasil, meski Denny yang menguasai perolehan suara di lebih dari 10 kabupaten/kota di Kalsel kalah perolehan suara atas BirinMu. Selain Banjar, BirinMu juga menguasai perolehan suara di Barito Kuala, kabupaten dengan jumlah pemilih terbanyak lainnya di Kalsel.
Secara keseluruhan, BirinMu unggul dengan perolehan 851.822 suara. Sedangkan paslon H2D memeroleh 843.695 suara. Selisih suara keduanya mencapai 8.127.
“Saat ini, saya sedang menjalankan tugas sebagai advokat yang menjadi kuasa hukum Mas Denny, jadi saya kira akan lebih baik saya fokus di sana,” tegasnya.
Febri mengajak masyarakat Kalsel untuk bersama sama membangun semangat melawan korupsi dan oligarki di Pilkada kali ini.
“Karena ini adalah kepentingan masyarakat secara luas,” pungkasnya.
Tak cuma Febri, sederet pengacara kondang diboyong Denny di MK. Mereka adalah Donal Fariz, aktivis anti-korupsi Indonesia yang tergabung di LSM Indonesia Corruption Watch (ICW).
Kemudian Bambang Widjojanto. Bambang mantan wakil ketua KPK ini juga sejawat Denny membela Prabowo Subianto saat bersengketa hasil Pilpres 2019 lalu di MK.
Rekan Denny pembela Prabowo di MK lainnya, ialah Iwan Satriawan, dan Dorel Almir. Iwan akademisi di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Sementara Dorel Almir dikenal sebagai kader Golkar, partai pengusung Jokowi-Amin di Pilpres 2019 lalu.
Selanjutnya, ada nama Veri Junaidi. Veri merupakan ketua Konstitusi dan Demokrasi (KoDe) Inisiatif.
Febri sendiri juga berlatar ICW.
Potret C1, Nasib Ketua PPK Banjarmasin Selatan di Ujung Tanduk
Tim BirinMu mensomasi Febri Diansyah atas pernyataannya di media daring Detik.com berjudul, ‘Bawa Gugatan Pilkada ke MK, Denny Indrayana Gandeng Eks Jubir KPK’.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya: