bakabar.com, BANJARMASIN – Sebanyak 18.589 jemaah umrah asal Indonesia masih tertahan di Arab Saudi, seiring kebijakan penghentian umrah negara kerajaan itu.
Dari data Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu Umrah dan Haji Khusus (SISKOATUH), di antaranya ada beberapa jemaah Kalimantan Selatan.
Mereka adalah jemaah yang berangkat dari Indonesia. Sebelum dikeluarkannya aturan penangguhan sementara akses masuk ke Tanah Suci.
Adapun kebijakan Arab Saudi untuk menutup sementara pintu umrah guna mencegah tersebarnya virus corona alias Covid-19.
“Tercatat ada 18 ribu jemaah umrah yang berada di Arab Saudi dan di antaranya warga Kalsel. Tetapi kita belum menerima datanya karena travel pelayanan tidak membuka kantor di sini,” ujar Kepala Kanwil Kemenag Kalsel, Noor Fahmi kepada bakabar.com, Jumat (6/3).
Menurutnya, mereka akan dipulangkan secara bertahap setelah menyelesaikan rangkaian perjalanan dan ibadah umrahnya sesuai paket masing-masing.
Paketan mereka beragam. Tergantung pesanan di agen pelayanan umrah itu sendiri. Ketika pulang pun mereka dibawa oleh beberapa maskapai penerbangan, kata dia, paling lambat 15 Maret mendatang.
Demikian, ia meminta agen pelayanan umrah agar tetap mengawal dan menjaga jemaahnya. Travel harus memastikan jemaah mendapatkan layanan sesuai paket dan juga mendapat perlindungan dari hal-hal yang tidak diinginkan.
“Keluarga jemaah di Indonesia tetap tenang karena proses pemulangan akan dilakukan sesuai jadwal yang telah direncanakan,” tandasnya.
Pemerintah Arab Saudi dikabarkan akan menutup ibadah umrah sepanjang tahun ini. Fahmi sendiri belum menerima laporan perihal kebijakan itu.
Sebelum ada kepastian dari Kemenag, Fahmi meminta travel di Kalsel jangan memaksakan keberangkatan jemaah.
“Kita hanya bisa menunggu sesambil Pemerintah Arab Saudi mencabut kebijakan itu,” harapnya.
Baca Juga: Duh, Saudi Tutup Pintu Umrah Sepanjang Tahun Ini
Baca Juga: Saudi Tutup Umrah, Jumlah Jemaah Kalsel Belum Terpantau
Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Fariz Fadhillah