bakabar.com, BANJARMASIN – Dua rumah sakit di Kalimantan Selatan siap dijadikan rujukan untuk penanganan pasien terjangkit corona atau COVID-19.
Keduanya: Rumah Sakit Umum Daerah Hadji Boejasin di Pelaihari, dan RS Ulin Banjarmasin.
Dari Pelaihari, RSUD Hadji Boejasin rupanya telah menyiapkan ruang isolasi khusus. Ruangan seluas 6×3 meter itu bisa menampung dua pasien.
“Sesuai surat dari Kementerian Kesehatan, ruang Isolasi itu disiapkan apabila ada pasien terpapar corona,” jelas Direktur Rumah Sakit Hadji Boejasin Pelaihari dr Isna Farida dihubungi bakabar.com, Selasa (3/3).
Ditunjuknya Rumah Sakit Hadji Boejasin tak lepas dari pengalaman 2017 silam. Saat itu, rumah sakit ini dijadikan rujukan untuk menangani pasien flu burung.
Bedanya dengan sekarang, dulu sudah ada tenaga medis yang dilatih khusus.
“Kalau tenaga medis khusus menangani corona ini kita belum punya atau belum ada yang terlatih. Jadi hanya ruangannya yang tersedia,” katanya.
Alat pelindung diri atau pakaian rokot untuk pasien corona sendiri nanti disediakan oleh Dinas Kesehatan Kalsel.
Oleh karenanya, pihaknya akan segera berkomunikasi dengan Kementerian Kesehatan melalui Dinas Kesehatan Tanah Laut dan Dinkes Kalsel.
Kesiapan di rumah sakit Hadji Boejasin sendiri lanjut dia, sebetulnya hanya siaga saja.
“Tentunya harapan kita tidak ada pasien corona yang masuk ke Kalsel maupun di Tanah Laut,” jelas dia.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Tanah Laut Hj Nina Sandra mengimbau warga tidak panik ataupun resah terkait masuknya wabah corona ke Indonesia.
Dirinya memastikan tidak ada satupun warga Tanah Laut suspect corona.
“Yang terpenting saat ini Kita tetap jaga kebersihan cuci tangan dan hindari kontak dengan orang terindikasi corona serta jaga kekebalan tubuh,”
Dari Banjarmasin, RSUD Ulin menyatakan siap menampung pasien yang teridap virus corona.
RS pelat merah ini juga telah menyediakan gedung khusus isolasi untuk pasien pengidap virus mematikan tersebut.
"Di sana ada delapan tempat tidur khusus penyakit menular," ucap Direktur RSUD Ulin, Suciati, Selasa (3/3).
Ruangan isolasi itu, kata dia, masih satu gedung dengan penyakit menular lainnya. Hanya berbeda ruangan.
"Di sana terdapat sekat-sekat antara ruangan satu dengan yang lain," jelas Suci.
Meski begitu, tegas dia, perlengkapan kesehatan untuk penyakit Corona jauh lebih lengkap dibandingkan penyakit lain. Begitu pula untuk kesiapan tenaga medis.
"Kita telah siapkan tenaga medis. Di antaranya ada dokter khusus paru-paru, penyakit dalam, jantung, neologi dan lainnya," ungkapnya.
Sebelumnya, ruangan isolasi ini sempat digunakan untuk penyakit lain seperti mers, flu burung, dan flu babi.
"Tapi saat diperiksa, semua pasien dinyatakan negatif," bebernya.
Sejauh ini, alasan pemerintah pusat memilih RSUD sebagai rumah sakit rujukan karena dinilai memiliki sarana dan prasarana seperti gedung, tenaga medis, serta letak geografis yang memadai.
"Secara sarana dan prasarana RSUD Ulin memiliki double pintu dan memiliki air conditioner (AC) dengan tekanan negatif," tegasnya.
Menurutnya, berdasarkan Surat Keputusan (SK) Pemerintah, jika ada masyarakat yang mengidap penyakit epidemi seperti Corona, maka akan ditanggung negara.
"Pemerintah akan menanggung biaya," pungkasnya.
PASIEN SEMBUH MENINGKAT
Jumlah infeksi kasus virus corona terus mengalami lonjakan dari hari ke hari. Kendati demikian, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh dari virus corona juga terus mengalami peningkatan.
Dilansir dari Kompas.com, hingga Selasa (3/3) pagi, total kasus infeksi telah tercatat di seluruh dunia adalah sebanyak 90.872 kasus. Dari ribuan kasus tersebut, 48.002 orang dinyatakan sembuh dari virus corona. Sementara itu, jumlah korban jiwa akibat virus corona mencapai 3.117 orang.
Dari data-data tersebut, diketahui kasus terbanyak masih melanda Negeri Tirai Bambu, China. Kendati demikian, ada beberapa negara di luar China yang mencatatkan jumlah kasus baru virus corona.
Baca Juga:Corona Masuk Indonesia, RSUD Ulin Siap Tangani Pasien Suspect
Reporter: Ahc14/Muhammad Robby Editor: Fariz Fadhillah