bakabar.com, BATULICIN – Pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta, Gus Miftah, mengisi ceramah di Masjid Agung Nurussalam, Gunung Tinggi, Kabupaten Tanah Bumbu, Kamis (06/02) siang.
Ulama bernama asli Miftah Maulana Habiburrahman datang ke Masjid Agung Nurussalam usai salat zuhur. Di sana, ribuan jemaah yang mayoritas pegawai Pemkab Tanah Bumbu sudah memadati bagian dalam masjid.
Dalam tausyiahnya, Gus Miftah bercerita soal kedekatannya dengan Deddy Corbuzier dan detik-detik menjelang masuk Islam-nya presenter Hitam Putih itu.
Sesaat setelah mengucapkan dua kalimat syahadat, rupanya Gus Miftah menjalin komunikasi dengan Kiai Ma’ruf Amin. Kiai Ma’ruf menyampaikan kesediaannya memimpin salat magrib berjemaah bersama Gus Miftah dan Deddy Corbuzier.
“Saya bilang ke Deddy, ‘Bro, mau nggak, itu Pak Kiai mau ngimami’. Deddy keringat dingin waktu itu,” kata Gus Miftah yang mengenakan blangkon dan kacamata hitam.
Baca Juga: Jangan Khawatirkan Majelis Taklim
Karena belum paham tata cara salat, Gus Miftah pun mengajari Deddy secara dadakan. “Apapun yg dilakukan imam, ikuti. Imam berdiri, ikut berdiri. Imam duduk, ikut duduk,” kenangnya.
Usai masuk Islam beberapa waktu lalu, Gus Miftah memang langsung mengajak Deddy Corbuzier berkunjung ke rumah Kiai Ma’ruf Amin di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat. Di sana, Deddy langsung diajak salat berjemaah di kediamaan Ketua Majelis Ulama Indonesia.
“Saya deg-degan karena ini pertama kali salat,” kata Deddy waktu itu.
Selain di Masjid Agung Nurussalam, Gus Miftah sebelumnya juga menyampaikan ceramah di Kecamatan Kuranji. Sejumlah tempat lainnya di Tanah Bumbu juga akan dikunjungi ulama yang terkenal karena berdakwah di tempat hiburan malam itu.
Hadir dalam Tablig Akbar dalam rangka hari lahir Nahdatul Ulama dan Haul Gus Dur di Masjid Agung Nurussalam yaitu anggota DPR RI Syafruddin H. Maming, Wakil Ketua DPRD Kalsel, M. Syaripuddin, Sekda Tanah Bumbu, Rooswandi Salem, dan sejumlah pejabat lainnya.
Baca Juga: Ikhlas dan Kasih Sayang, Spirit Revolusi Mental Ala Rasulullah
Editor: Puja Mandela