bakabar.com, MARTAPURA – Ulama sepuh Tuan Guru Masdar menasehati para pengurus Tanfidziah PCNU Kabupaten Banjar agar ber-NU sampai mati. Hal ini beliau sampaikan saat silaturahmi para pengurus Tanfidziah PCNU Kabupaten Banjar, Selasa (22/01).
Silaturahmi yang dipimpin Ketua Tanfidziah PCNU Kabupaten Banjar, Nuryadi disertai Sekretaris, M. Zaini Makki, Bendahara, Muhammad HR, bersama para wakil ketua dan wakil sekretaris, dilakukan setelah berziarah ke Makam Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari atau Datuk Kalampayan.
Tuan Guru Masdar adalah seorang ulama sepuh dzuriat Datuk Kalampayan yang tinggal di desa Sungai Tuan, Kecamatan Astambul. Beliau adalah teman sekolah (sebangku) Abah Guru Sekumpul selagi menyantri di Pondok Pesantren Darussalam Martapura. Kendati berteman, Guru Masdar mengakui Abah Guru Sekumpul sebagai gurunya.
Tugas NU menurut Tuan Guru Masdar adalah mempertahankan keberlangsungan tradisi dan amalan ulama Aswaja, seperti Dzikiran, Tahlilan, Maulidan, Burdahan, Sholawatan dan amaliah lainnya, terutama sholawat “Dalailul Khairat”.
“NU jangan tidak membaca Dalail setiap harinya. Sangat banyak fadhilatnya. Jangan ngakunya saja NU tapi tidak kenal Dalail,” kata Tuan Guru Masdar.
Meski tidak bisa ikut berkecimpung di organisasi (struktural), namun Tuan Guru Masdar sangat mendukung Nahdlatul Ulama dalam mempertahankan Aswaja.
“Jangan sampai dimasuki paham-paham yang baru,” tegas Guru.
“Insya Allah, saya selalu mendoakan,” jawabnya ketika diminta mendoakan Nahdlatul Ulama.
Silaturahmi pengurus Tanfidziah Nahdlatul Ulama Kabupaten Banjar adalah agenda pengurus untuk menjalin hubungan dan meminta nasehat serta doa kepada para ulama sepuh Aswaja di wilayah Kabupaten Banjar.
Baca Juga: Mencalon Bupati, Tuan Guru Masdar Minta Andin Niatkan Ibadah
Baca Juga: Mengenang Tuan Guru Zainal Ilmi (1); Menegur Kekhilafan dengan Pandangan Batin
Editor: Muhammad Bulkini