bakabar.com, KOTABARU – Keindahan wisata pantai Gedambaan Sarang Tiung, Kecamatan Pulau Laut, Kabupaten Kotabaru mungkin dianggap biasa bagi mereka yang sering atau tinggal disekitar sana. Akan tetapi, berbeda halnya bagi mereka yang belum pernah sama sekali menikmati langsung pesona alam Sarang Tiung.
Desur angin dan ‘nyanyian’ gelombang, serta hamparan pasir yang putih di pinggir pantai tentu hanya terbayang di banak semata.
Kondisi itu lah yang dirasakan warga pelosok perbatasan Kotabaru, Kalimantan Selatan dengan Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.
Tepatnya mereka merupakan warga yang tinggal di perkampungan eks transmigrasi puluhan tahun silam. Desanya bernama Mulyoharjo, berkecamatan Pamukan Utara.
Jangankan ke pantai Gedambaan, Sarang Tiung, jalan-jalan ke pusat Kotabaru saja ternyata masih banyak yang belum pernah.
Namun, semua rasa penasaran warga asal perbatasan ini terjawab. Menggunakan tiga unit mobil rentalan, mereka bertolak ke pusat Kotabaru. Mereka menuju sejumlah tempat wisata andalan di Kotabaru, termasuk pantai Sarang Tiung.
Rasa lelah selama perjalan spontan berubah. Saat belasan warga perbatasan ini duduk dan bermanja menyaksikan keindahan pantai Sarang Tiung yang dipadati pengunjung menyambut tahun baru 1 Januari 2020 tadi.
“Kami sangat senang sekali bisa datang ke sini. Sudah lama kepingin, tapi belum bisa. Alhamdulillah, liburan tahun ini kami diajak Pak Kades jalan-jalan ke pusat Kotabaru, dan ke pantai Sarang Tiung ini,” ujar Pak De Genyol, sapaan akrabnya.
Warga lainnya mengaku penasaran mereka tentang keindahan pantai Sarang Tiung terjawab, setelah menyaksikan langsung pemandangannya.
“Luar biasa sekali. Pantainya ramai sekali. Benar banyak wahana, dan kulinernya ternyata. Sebelumnya, kami taunya Sarang Tiung hanya dari teman saja. Tapi, hari ini saya bareng keluarga bisa ke sini liburan,” ujarnya tersenyum.
Pantai Sarang Tiung tidak jauh dari pusat kota Kotabaru. Pantai ini menawarkan pemandangan unik yang jarang ditemukan di pantai-pantai lain di Indonesia.
Di sini, wisatawan dapat merasakan lembutnya pasir putih yang berpadu dengan deburang ombak tenang dari perairan Laut Sulawesi dan Selat Makassar.
Selain itu, latar belakang pantai ini juga unik, yakni pemandangan Gunung Sebatung yang puncaknya kerap berselimutkan kabut di waktu pagi dan senja. Wisatawan akan merasakan ketenangan saat duduk santai di pantai ini, yang berasal suara deburan ombak, semilir angin, dan sesekali kicauan burung-burung laut.
Baca Juga: Anggaran Bantuan Sosial Bencana Kota Banjarmasin Bertambah di 2020
Baca Juga: Banjir di Tapin, PLN: Antisipasi Bahaya Listrik dengan 5 Langkah Aman
Reporter: MasdukiEditor: Ahmad Zainal Muttaqin