Kalsel

Isu Korupsi di ASABRI, Dandim Barabai Pinta Anggotanya Tenang

apahabar.com, BARABAI – Dandim 1002 Barabai, Letkol Muh Ishaq H Baharuddin mengimbau anggotanya agar tak terhasut…

Featured-Image
Dandim 1002 Barabai, Letkol Muh Ishaq H Baharuddin saat Kunker ke Koramil jajaran Kodim, Selasa (21/1).Foto-Maskuri for apahabar.com

bakabar.com, BARABAI – Dandim 1002 Barabai, Letkol Muh Ishaq H Baharuddin mengimbau anggotanya agar tak terhasut isu yang beredar terkait PT ASABRI. Dia juga meminta agar tidak khawatir dengan dana para prajurit yang telah masuk ke perusahaan asuransi berplat merah itu.

“Untuk seluruh anggota tidak usah khawatir karena Menkopulhukam menjamin bahwa dana yang tersimpan di ASABRI masih aman,” kata Ishaq saat Kunjungan Kerja (Kunker) bersama Persit Kodim ke beberapa Koramil di Hulu Sungai Tengah (HST), Selasa (21/1).

Ishaq berharap anggota tetap fokus terhadap fungsi satuan komando. Terlebih terhadap tugas-tugas yang diemban para Babinsa di wilayah binaannya masing-masing.

Hal itu diharapkan Ishaq agar wilayah binaan tetap kondusif.

“Mohon dukungan kepada seluruh anggota dan Persit dalam menjalankan amanah memimpin satuan Kodim Barabai agar lebih maju dan profesional serta jaga sinergitas tiga pilar (TNI-POLRI dan Pemerintah Daerah)," harap Ishaq.

Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud MD menyampaikan ada informasi dugaan korupsi di tubuh PT ASABRI yang bergerak di bidang asuransi khsusus TNI, ASN Kemenhan dan Polri. Dia meminta pihak berwenang agar mengusut kerugian yang mencapai lebih dari 10 triliun.

img

Dandim 1002 Barabai, Letkol Muh Ishaq H Baharuddin saat Kunker ke Koramil jajaran Kodim, Selasa (21/1).Foto-Maskuri for bakabar.com

Meski demikian, Mahfud meminta para prajurit dan anggota Polri tak gundah akan isu korupsi itu.

Menhan, Prabowo Subianto pun memastikan tim investagasi telah dibentuk dan bekerja menyelesaikan dugaan korupsi itu.

Saat ini BPK tengah mengaudit investigasi kinerja PT ASABRI untuk menghitung kerugian negara akibat kesalahan pengelolaan dana. Hal itu dilakukan BPK setelah menemukan potensi kerugian sebesar 6,7 triliun.

“Audit sampai tahun 2019 saja,” kata Anggota II BPK Pius Lustrilanang dikutipbakabar.comdarikontan.co.id, Selasa (21/1).

Baca Juga:Respon Prabowo Soal Kasus Asabri, Prajurit TNI Diminta Tenang

Baca Juga:Soal Korupsi PT Asabri, Pangeran Khairul Saleh Cium Permainan Oknum OJK

Reporter: HN LazuardiEditor: Muhammad Bulkini



Komentar
Banner
Banner