Nasional

Sosok Fuad, Pengganti Dirut Garuda yang Selundupkan Harley

apahabar.com, BANJARMASIN – Menteri Perhubungan Budi Karya menunjuk Fuad Rizal sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama…

Featured-Image
Direktur Keuangan dan Manajemen Resiko PT. Garuda Indonesia Fuad Rizal (tengah) ketika memberikan keterangan kepada sejumlah wartawan terkait pembatalan pemesanan tambahan 49 unit pesawat Boeing 737 Max 8 di Tangerang, Banten, awal April silam. Foto: Antara

bakabar.com, BANJARMASIN – Menteri Perhubungan Budi Karya menunjuk Fuad Rizal sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Garuda Indonesia.

Fuad menggantikan I Gusti Ngurah Akshara yang kena pecat karena menyelundupkan harley.

Sebelumnya, Fuad pernah menjabat Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia. Penunjukkan Fuad secara musyawarah.

“Tadi sudah kami konfirmasi Plt Dirut (Direktur Utama) adalah Direktur Keuangan,” kata Budi Karya, dikutip bakabar.com dari Kompas.com, Jumat (06/12).

Menteri Budi tengah membicarakan lebih lanjut dengan Menteri BUMN Erick Thohir terkait pengangkatan Fuad.

“Jadi nanti mestinya Pak Erick (Menteri BUMN) akan mengundang kami membahas lebih lanjut,” tutur Budi. Setiawan.

img

Harley-Davidson dalam kondisi terurai yang diselendupkan mantan Dirut Garuda indonesia I Gusti Ngurah Askhara. Foto: CNN Indonesia.

Menjadi Plt Dirut Garuda Indonesia merupakan hal baru bagi Fuad.

Namun, dari catatan Garuda Indonesia, Fuad bukanlah orang baru di pos jabatan penting.

Pada 2015, Fuad menjabat Direktur Keuangan dan Perbendaharaan hingga akhir 2018 lalu.

Sebelum di Garuda, Fuad pernah menduduki AVP di PT Bank Cimb Niaga (Persero) Tbk sejak 2007 hingga 2010.

Kemudian, dia menjadi Direktur Asosiasi di ANZ hingga 2011.

Kariernya sebagai Direktur Asosiasi tidak berhenti sampai di situ. Fuad kembali menduduki jabatan yang sama di Bank Standard Chartered hingga 2015.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir memberhentikan I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara. Itu sesuai hasil pemeriksaan Komite Audit.

Pembelian komponen Harley-Davidson dilakukan Ari melalui pegawainya berinisial SAS.

Kepada SAS, sejak 2018 lalu Ari minta dicarikan sepeda motor Harley-Davidson.

“Setahu kami, oknum [SAS] tidak hobi motor, tapi impor Harley. Hobinya sepeda, tapi mungkin dari sepeda jadi sepeda motor,” papar Menteri Keuangan Sri Mulyani, dikutip dari CNNIndonesia, kemarin.

Kronologisnya pengungkapan itu, bermula saat Bea Cukai Bandara Soekarno Hatta melakukan pemeriksaan atas pesawat baru dari Garuda, GA9721 Airbus A330900.

“Jadi dia terbang khusus untuk pengadaan Garuda dari Perancis ke Cengkareng masuk GMF,” papar Sri.

Ada 22 penumpang ikut dalam penerbangan tersebut, termasuk I Gusti Ngurah Askhara. Namun, tidak ada kargo yang tercatat dalam penerbangan tersebut.

Total kerugian negara dari kasus ini, kata Sri, mencapai miliaran rupiah.

“Total potensi kerugian negara kalau tidak declare Rp532 juta sampai Rp1,5 miliar,” papar Sri Mulyani.

Baca Juga:Erick Thohir Berhentikan Dirut Garuda Ary Askhara Terkait Harley Seludupan

Baca Juga:Jika Bersalah, Erick Thohir Minta Karyawan Garuda Mundur

Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner