bakabar.com, MARABAHAN – Didominasi wajah baru, Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Barito Kuala menghadapi setidaknya 3 tantangan nyata selama penyelenggaran Pemilihan kepala Daerah (Pilkada) Kalimantan Selatan 2020.
Menghadapi Pilkada Kalsel 2020, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Batola merekrut 51 orang Panwascam dari sekitar 210 pendaftar seleksi. Untuk 17 kecamatan di Batola masing-masing mendapatkan 3 pengawas.
Semua pengawas sudah dapat menjalankan tugas, setelah resmi dilantik Ketua Bawaslu Batola, Rahmatullah Amin SHi, Senin (30/12) di Aula Bahalap Marabahan.
Dari 51 orang yang terpilih dalam seleksi, 27 di antaranya merupakan petugas baru. Meski demikian, wajah-wajah baru tersebut setidaknya sudah berpengalaman menjadi penyelenggara Pemilu.
“Beberapa di antaranya pernah menjadi pengawas desa, pengawas TPS dan penyelenggara Pemilu lain,” ungkap Amin.
“Baik petugas baru maupun lama, langsung diberi pembekalan seperti cara mengawasi tahapan pemilu, menangani pelanggaran, tata kelola SDM dan kesekretariatan,” imbuhnya.
Dalam pembekalan awal, semua petugas pengawas juga sudah diberi gambaran tentang tantangan-tantangan yang dihadapi di lapangan.
“Tantangan terberat sebagai pengawas adalah menjaga integritas Aparat Sipil Negara (ASN), money politic dan hoaks,” beber Amin.
“Memang pencegahan lebih diutamakan. Namun kalau sudah terjadi, setiap pelanggaran harus ditangani sesuai aturan,” tambahnya.
Sesuai jadwal yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalsel, Pilkada 2020 berlangsung 23 September. Batola sendiri hanya fokus menyelenggarakan Pemilihan Gubernur (Pilgub).
“Meski demikian, semua petugas tetap diwajibkan mengemban tugas sesuai ketentuan dan peraturan dalam mengawasi semua tahapan mulai dari TPS sampai pungut hitung,” tegas Amin.
“Selain bekerja dengan dedikasi dan integritas, petugas pengawas juga mesti memahami kondisi wilayah masing-masing, serta berkoordinasi denan pemerintah kecamatan, kepolisian, tokoh masyarakat dan agama,” sambungnya.
Kendati memiliki banyak tantangan, bertugas sebagai Panwascam menjadi kebanggaan tersendiri untuk Karina Yustiana Muslimah.
Bertugas di Kecamatan Alalak, Karina pernah bertugas sebagai pengawas Pilgub 2015, Pilkada 2017, serta Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019.
“Meski sudah tiga kali bertugas, saya termotivasi untuk menambah pengalaman dan wawasan tentang penyelenggaraan Pemilu,” jelas Karina.
“Tentu banyak pengalaman yang didapat, baik pahit maupun manis. Salah satunya pernah tersasar hingga persawahan, ketika melakukan pengawasan ke desa yang jauh dari kecamatan. Tantangan lain berupa intimidasi, tetapi semuanya dapat diatasi,” tandasnya.
Baca Juga: Catatan Akhir Tahun, Kapolda: Laka Lantas di Kalsel Meningkat
Baca Juga: Catatan Akhir Tahun, Tren Kebakaran Lahan Kalsel Naik Drastis!
Baca Juga:Malam Pergantian Tahun, Air Mancur Menari Taman Kamboja Diopersionalkan
Baca Juga: Ruas Jalan Penghubung Tanbu–HSS Longsor