Sport

Bukan Luis Milla, Menpora Ajak Masyarakat Dukung Pelatih Timnas Shin Tae-Yong

apahabar.com, SURABAYA – PSSI telah memutuskan Sin Tae-Yong sebagai pelatih baru Timnas Indonesia. Menpora, Zainudin Amali…

Featured-Image
Pelatih Timnas Indonesia Tae Yong-Shin saat diperkenalkan Ketum PSSI Mochamad Iriawan. Foto-Antara

bakabar.com, SURABAYA – PSSI telah memutuskan Sin Tae-Yong sebagai pelatih baru Timnas Indonesia. Menpora, Zainudin Amali berharap masyarakat mendukung pelatih asal Korea Selatan itu meski banyak yang ingin Luis Milla melatih Tim Garuda.

“PSSI selaku federasi yang penanggung jawab sepak bola di Indonesia sudah memutuskan dan mengumumkan nama pelatih. Mari beri dukungan,” katanya, Sabtu (28/12) malam.

Dia mengakui sebelum PSSI mengumumkannya secara resmi, masyarakat menginginkan mantan pelatih Timnas asal Spanyol, Luis Milla, kembali menduduki kursi pelatih.

Namun, kata dia, PSSI sudah mengambil keputusan sehingga sudah menjadi kewajiban masyarakat Indonesia untuk memberikan dukungan penuh kepada siapapun pelatih yang ditunjuk.

“Sekali lagi, tolong beri dukungan dan semoga membawa harapan baru dan prestasi bagi timnas kita,” kata Zainudin.

Dia optimistis Shin Tae-Yong mampu membawa Tim Garuda menjadi lebih baik dari saat ini, terlebih berbekal pengalaman dan keberhasilan saat melatih Timnas Korea Selatan.

“Salah satu pengalaman dan kualitasnya adalah saat Korsel menaklukkan Jerman pada fase grup Piala Dunia 2018,” kata dia.

Beberapa jam lalu Shin Tae-Yong diperkenalkan oleh PSSI di Stadion Pakansari, Bogor.

Shin meyakini Indonesia memiliki pemain-pemain berkualitas bagus. Shin dibebani misi memenangkan semua sisa laga Indonesia pada kualifikasi Piala Dunia Grup G.

Ia yang juga akan membantu timnas U-22, U-19, dan U-16 akan mengalihkan fokus pada persiapan timnas untuk Piala Dunia U-20 pada 2021.

Pelatih berusia 49 tahun tersebut berjanji untuk berusaha semaksimal mungkin meloloskan Indonesia dari fase grup.

Syarat Shin Pilih Pemain

Sebagai pelatih baru, Tae Yong memastikan tidak akan pernah memanggil pemain yang egois. Disamping itu tidak memilih pemain bermental ‘tempe’ buat tim Merah Putih.

“Timnas senior ada belasan pemain naturalisasi, tetapi untuk saya sama saja [mereka] pemain Indonesia. Tidak akan terpilih jika main egois, tidak ada hati, pikiran, mental mengorbankan diri untuk Indonesia,” ujar Tae Yong.

“Jika pemain ada mental pengorbanan diri bisa terpilih dan harus ada semangat juang untuk diri sendiri,” ia melanjutkan.

Terkait postur pemain Indonesia yang tidak tinggi menjulang, Tae Yong meyakini bukan masalah besar. Pelatih berusia 50 itu pun coba mencontohkan hal tersebut dengan kemenangan timnas Korsel atas Jerman di penyisihan grup Piala Dunia 2018.

Taegeuk Warriors yang kalah dari segi postur di luar dugaan bisa menang dengan skor meyakinkan 2-0.

“Alasan Korsel bisa menang lawan Jerman karena sebelumnya sudah menganalisis kekuatan Jerman. Semua analisis dikombinasikan. Jadi kenapa kami bisa menang lawan Jerman, timnas Indonesia juga pasti bisa,” ucapnya.

Tae Yong dikontrak oleh PSSI selama empat tahun ke depan atau hingga 2023 mendatang. Mantan pelatih Seongnam FC itu akan fokus menangani Timnas Indonesia senior dan U-20 yang akan tampil di Piala Dunia tahun 2021.

“Dia akan melatih Timnas Indonesia senior dan U-20. Namun, dia juga ingin memantau perkembangan timnas level usia seperti U-22 dan U-16. Seperti menjadi manajer lah untuk di U-19 dan U-22,” kata Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan.

Kehadiran Tae Yong membuat ia jadi pelatih asing asal Asia kedua yang menangani Timnas Indonesia setelah Choo Seng Quee tahun 1950-an. Tae Yong juga jadi pelatih Asia Timur keenam yang menangani timnas senior di kawasan Asia Tenggara.

Tae Yong mengikuti jejak Park Hang Seo (Vietnam), Tatsuma Yoshida (Singapura), Norio Tsukitate (Timor Leste), Keisuke Honda (Kamboja), dan Akira Nishino (Thailand).

Baca Juga: Sejam Usai Telan Kekalahan, Pellegrini Dipecat West Ham

Baca Juga: Teka Teki Pemain Baru Barito Putera di Tangan Djanur Musim Depan

Sumber: Antara/cnnindonesia
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin



Komentar
Banner
Banner