Nasional

Akomodir Usulan Indonesia, Arab Saudi Bangun Toilet Bertingkat di Mina

apahabar.com, JAKARTA – Salah satu yang dikeluhkan jemaah haji Indonesia yakni minimnya toilet saat sedang melaksanakan…

Featured-Image
Ilustrasi. Foto-Istimewa

bakabar.com, JAKARTA – Salah satu yang dikeluhkan jemaah haji Indonesia yakni minimnya toilet saat sedang melaksanakan wukuf di Arafah, Mina. Keluhan itu rupanya akan segera diakomodir pihak pemerintah Arab Saudi.

Pasalnya, Arab Saudi akan membangun 60 ribu ruangan toilet bertingkat di Mina. Ini tak lain sebagai bagian dari pelayanan jemaah haji Indonesia di salah satu tempat penting untuk berhaji tersebut.

“60 ribu toilet bertingkat itu untuk semua negara,” kata Direktur Layanan Haji Luar Negeri Indonesia, Sri Ilham Lubis usai mendampingi Menteri Agama (Menag) RI, Fachrul Razi dalam penandatanganan nota kesepahaman Penyelenggaraan Ibadah Haji 1441 H/2020 M di Mekkah, Arab Saudi, Selasa (3/12).

Dia menambahkan Menag Fachrul juga menyampaikan permintaaan ke pihak Saudi agar kawasan tenda yang biasa ditempati jemaah haji Indonesia didahulukan pembangunan toilet bertingkatnya.

Menurut Sri Ilham, pembangunan toilet di Arafah dan Mina memang menjadi salah satu usulan Indonesia yang dibahas bersama Kementerian Haji dan Umrah. Keberadaan toilet bertingkat yang telah dibangun di Muzdalifah terbukti dapat mengurangi antrian.

“Karena itu, kami berharap toilet bertingkat juga dibangun di Arafah dan Mina guna meningkatkan kenyamanan jamaah haji dan mengurangi antrian,” ujarnya.

Selain soal fasilitas Mina, Sri Ilham mengemukakan sejumlah kesepahaman sudah ditandatangani di antaranya penundaan biaya penerbitan visa jemaah haji Indonesia.

Kemudian penghapusan gelang tangan kode batang jemaah haji. Kebijakan tidak optimal karena barcode dan gelang yang telah dicetak mudah rusak saat terkena keringat dan air.

Selanjutnya, kata Sri fasilitas jalur cepat atau fast track untuk seluruh jemaah haji Indonesia. Sri menjelaskan, kesepakan juga terkait perluasan Program Iyab untuk seluruh kloter.

Melalui program tersebut jemaah tidak perlu melakukan proses keimigrasian seperti perekaman biometrik, sidik jari dan lainnya ketika akan meninggalkan bandara Jeddah atau Madinah ke Tanah Air. Setiba di bandara, tambah dia jemaah bisa langsung masuk pesawat.

Penempatan jamaah di Armina berdasarkan zonasi di Mekkah sejak 2019. “Kami minta agar hal sama diberlakukan untuk musim haji tahun ini,” sebut dia.

Terakhir, soal transportasi jemaah di Mina. “Kami usul agar disediakan layanan transportasi pergi pulang dari kawasan perluasan Mina ke Jamarat,” pungkasnya.

Baca Juga: Ma'ruf Amin: Pemerintah Tingkatkan Akses Lapangan Kerja Bagi Difabel

Baca Juga: Pasca-ledakan Granat Asap, Monas Tetap Buka dan Beroperasi Normal untuk Umum

Sumber: Antara
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin



Komentar
Banner
Banner