bakabar.com, BANJARMASIN – Dalam waktu dekat, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) bakal menggelar Kongres Nasional di Ambon, 28 November-2 Desember 2019 mendatang.
Menyambut momentum itu, kader internal GMNI di Kalimantan Selatan pun mulai ikut bersiap.Belakangan mencuat satu nama bakal calon Ketum DPP GMNI asal Kalsel, yakni Fatan Fahriady Oscha. Fatan saat ini menjabat Wakil Sekretaris Jenderal DPP GMNI.
Alumnus Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat itu dinilai pantas memimpin GMNI hingga 2 tahun ke depan. “Sosok yang benar-benar mampu menahkodai DPP GMNI Periode 2019-2021 mendatang yakni Fatan Fahriady Oscha. Beliau sudah terbukti memiliki kepemimpinan yang kuat, mampu membawa GMNI ke arah baru,” ucap Ketua DPD GMNI Kalsel, Ridho Ary Azhari kepada bakabar.com, Jumat (15/11) pagi.
Sejauh ini, Fatan disebut mampu membangun GMNI Kalsel yang sempat vakum walau hanya seorang diri. Kesabaran, dan sosok Fatan yang dikenal revolusioner bisa menjadi nilai lebih. Di bawah tangan dinginnya, kata Ridho, beberapa DPC dan DPD berhasil terbentuk hanya dalam selang waktu kurang dari 4 tahun.
“Dia juga berani untuk bersuara ketika melihat keadaan GMNI secara nasional yang sedang tak baik-baik saja,” tegasnya.
Keadaan DPP GMNI sekarang, ujar dia, seakan mengalami stagnasi gerakan di nasional. Oleh sebab itu, momentum kali ini dinilai tepat untuk menjadi titik balik GMNI ke arah baru.
“Konflik internal yang berkepanjangan dan tak kunjung terselesaikan juga menjadi salah satu pembahasan penting. Karena pada dasarnya akan menghambat laju gerak GMNI di masa mendatang,” pungkasnya.
Sekadar diketahui, Kongres kali ini bakal mengangkat tema "Mempertegas Posisi Kedaulatan Maritim untuk Kepentingan Nasional Berbasis Kepulauan Berdasarkan Pancasila".
Di sana bakal dirumuskan rekomendasi-rekomendasi yang akan diamanahkan pada kepengurusan DPP GMNI periode 2019-2021.
Ketua DPD GMNI Kalsel, Ridho Anshari. Foto-istimewa
Baca Juga: Identitas Korban Tewas Bus Vs Truk di Tol Pasuruan
Baca Juga: Duka Musim Dingin, ACT Kalsel Serukan Kepedulian untuk Palestina
Reporter: Muhammad Robby Editor: Fariz Fadhillah
