Dinas PUPR Kalsel

H2 Penutupan Jembatan Sungai Lulut, Pengendara Berebut Jembatan Alternatif

apahabar.com, BANJARMASIN – Rekayasa lalu lintas mulai diberlakukan, seiring penutupan Jembatan Sungai Lulut. Penutupan jembatan diberlakukan,…

Featured-Image
Penutupan Jembatan Sungai Lulut membuat penumpukan kendaraan terjadi pada Sabtu sore. apahabar.com/Bahaudin Qusairi

bakabar.com, BANJARMASIN – Rekayasa lalu lintas mulai diberlakukan, seiring penutupan Jembatan Sungai Lulut.

Penutupan jembatan diberlakukan, seiring proyek renovasi jembatan yang menghubungkan Kabupaten Banjar dengan Banjarmasin itu.

Namun begitu, berdasar pantauan hari kedua, masih banyak pengendara roda dua yang berebut tempat. Mereka mengincar jembatan alternatif, tepat di samping jembatan utama yang ditutup. Walhasil penumpukan kendaraan terjadi pada Sabtu (16/11) sore tadi.

Jembatan darurat tak diperuntukkan untuk roda empat dan sejenisnya. Mereka pun terpaksa putar balik sebelum sampai di dekat lokasi proyek. Baik yang datang dari arah Banjarmasin maupun Banjar.

Rambu-rambu pemberitahuan tentang kondisi jalan sebenarnya sudah disebar. Mulai kawasan Jalan Veteran, Jalan Pramuka hingga Jalan Sungai Tabuk.

Kepala Dinas PUPR Kalsel Roy Rizali Anwar didampingi Kepala Bidang Bina Marga Yasin Toyib mengatakan penutupan dimulai sejak 15 November 2019. Diperkirakan baru akan dibuka pada Desember 2019 mendatang, atau saat proyek ini selesai.

"Kita ingin sesuai target kontraktor, dan tetap optimistis selesai tepat waktu berdasar perjanjian pengerjaan juga berakhir akhir tahun nanti,” ujarnya.

Untuk rekayasa lalu lintas, Dinas PUPR Kalsel berkerja sama dengan Polresta Banjarmasin dan Polsek Sungai Tabuk. Mereka melakukan pengamanan arus yang diakibatkan oleh penutupan jembatan ini.

Toyib mengungkapkan bahwa 15 hari sebelum jembatan ini ditutup sosialisasi sebenarnya sudah dilakukan.

Mereka juga berkoordinasi terlebih dahulu dengan PLN dan Pemerintah Kota Banjarmasin.

Untuk PLN berkaitan dengan tiang listrik yang berada sekitaran Jembatan Sungai Lulut.

Sedangkan untuk Dinas PUPR Banjarmasin berhubungan papan reklame berukuran besar.

"Jadi sudah kita sosialisasikan supaya masyarakat tidak kaget dan mengurus keperluan tambahan,” tambahnya.

Warga Sungai Lulut, Iin (30) yang setiap hari beraktifitas melalui jembatan ini merasa terganggu dengan adanya penutupan jembatan.

Meski begitu, mau tak mau dirinya maklum. Sebab, menurutnya, pembangunan jembatan memang harus dilakukan mengingat kondisi jembatan yang sempit dan mengkhawatirkan.

"Ya semoga pengerjaannya cepat, sesuai target yang dikerjakan,” katanya.

Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner