bakabar.com, BANJARBARU – Wali Kota Banjarbaru, Nadjmi Adhani, menyampaikan alumnus pesantren memiliki hak yang sama dengan orang yang lulus di lembaga pendidikan lainnya.
Hal itu diperkuat dengan lahirnya Undang-undang Nomor 18 tahun 2019 tentang Pesantren. Dalam aturan tersebut ditegaskan pesantren tak hanya sebagai wadah mengembangkan pendidikan, tetapi juga mengandung fungsi dakwah dan pengabdian masyarakat.
“Di sini, negara hadir untuk memberikan rekognisi, afirmasi, dan fasilitasi kepada pesantren dengan tetap menjaga kekhasan dan kemandirian. Selanjutnya UU ini menjamin alumnus pesantren memiliki hak yang sama dengan tamatan lembaga lainnya,” kata Nadjmi Adhani saat menjadi pembina apel peringatan Hari Santri Nasional 2019, di Pondok Pesantren Darul Ilmi, Lianganggang Banjarbaru.
Seperti diketahui Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden Nomor 22 tahun 2015 telah menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional.
Penetapan itu merujuk tercetusnya “Resolusi Jihad” yang berisi fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Kemudian resolusi jihad melahirkan peristiwa heroik 10 November 1945 yang diperingati sebagai hari pahlawan.
Sementara peringatan Hari Santri Nasional 2019 mengusung tema “Santri Indonesia untuk Perdamaian Dunia”. Isu perdamaian diangkat berdasarkan fakta bahwa sejatinya pesantren merupakan laboratorium perdamaian.
Nadjmi menekankan pesantren merupakan wadah untuk menyemai ajaran Islam rahmatan lil alamin, Islam ramah, dan moderat dalam beragama. Sikap moderat dalam beragama dinilai sangat penting bagi masyarakat yang pluralis dan multikultural.
Dengan begitu keragaman dapat disikapi dengan bijaksana, toleransi, serta berkeadilan, sehingga semangat ajaran Islam dapat menginspirasi santri untuk berkontribusi merawat perdamaian dunia.
“Sejak hari santri ditetapkan pada 2015, kita selalu menyelenggarakan peringatan setiap tahun. Dengan tema yang berbeda dan meneruskan tema 2018,” kata Nadjmi.
Baca Juga: Sudian Noor : Santri Dapat Ciptakan Perdamaian Dunia
Baca Juga:Rapat Hari Santri, PCNU Banjar Tidak Ingin Ada yang Mojok
Reporter: Muhammad Robby
Editor: Puja Mandela