Kalsel

Kalsel Peroleh Peringkat 7 Terbaik Indeks Demokrasi Indonesia

apahabar.com, BANJARMASIN – Kalimantan Selatan mendapat peringkat 7 terbaik dalam penilaian Indeks Demokrasi Indonesia (IDI). Kepala…

Featured-Image
Kepala Kesbangpol Kalsel, Adi Santoso. Foto-apahabar.com/Musnita sari

bakabar.com, BANJARMASIN - Kalimantan Selatan mendapat peringkat 7 terbaik dalam penilaian Indeks Demokrasi Indonesia (IDI).

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kalsel, Adi Santoso, menyebut capaian pada 2018 dibandingkan 2017 mengalami kenaikan dari 76,25 persen menjadi 79,92 persen.

"Tentunya capaian ini belum cukup karena nyaris 80. Kategori baik IDI itu serendah-rendahnya 80,00 poin," kata Adi kepada awak media usai membuka acara Sosialisasi IDI di Hotel Roditha, Senin (21/10) siang.

Walau menempati peringkat 7 nasional, tetapi tingkat demokrasi di Kalsel masih berada pada kategori sedang. Capaian IDI Kalsel dari tahun 2009 hingga 2018 mengalami fluktuasi. Sejak pertama kali dilakukan perhitungan pada 2009, capaian IDI di Kalsel hanya sebesar 66,63.

Selama periode 2009-2012, nilai IDI Kalsel cenderung menurun, bahkan hingga mencapai nilai terendah pada 2012 sebesar 61,13. Namun pada 2013, angka IDI Kalsel mengalami kenaikan hingga mencapai momen tertingginya pada 2018.

Secara umum selama delapan tahun pengukuran IDI, terdapat empat variabel yang relatif konsisten bernilai rendah yaitu partisipasi politik dalam pengambilan keputusan dan pengawasan peran DPRD, peran partai politik dan peran birokrasi pemerintah daerah.

Akan tetapi, beberapa kriteria dalam penilaian IDI mulai terpenuhi seperti peran lembaga demokrasi dan partai politik, juga peran lembaga legislatif atau eksekutif.

"Sudah mulai menunjukkan adanya tren kenaikan. Tetapi perlu optimalisasi di semua lini dalam rangka mewujudkan sistem demokrasi di Kalsel yang sesuai dengan aspirasi masyarakat," papar dia.

Peran Kesbangpol sebagai SKPD (Satuan Kerja Perangkat daerah), berfungsi sebagai pembinaan politik juga pendidikan demokrasi masyakat di Kalsel. Koordinasi antar komponen tersebut bertujuan untuk menciptakan satu kondisi demokrasi yang sesuai dengan harapan semua pihak.

"Pemerintah dalam hal ini melalui Kesbangpol Kalsel tentu berharap kompetisi dan persaingan politik harus disertai kesadaran untuk membangun Banua," kata dia mengakhiri.

Baca Juga: TWKM XXXI: Jokowi Juga Mapala, Wajib Save Meratus!

Baca Juga: Demi Lihat Orang Utan, Pasangan Bule Ini Menabung 11 Tahun

Reporter: Musnita Sari
Editor: Puja Mandela



Komentar
Banner
Banner