Harjad Banjarmasin

Lomba Menghias “Tanggui” Meriahkan Hari Jadi Banjarmasin

apahabar.com, BANJARMASIN – Siapa yang tidak mengenal tanggui? Produk kerajinan tangan turun temurun tersebut sudah sangat…

Featured-Image
Ibu-ibu mengikuti lomba menghias “tanggui” yang digelar Pemko Banjarmasin di Siring Sungai Kerokan, Sabtu (21/09). Foto-apahabar.com/Bahaudin Qusairi

bakabar.com, BANJARMASIN – Siapa yang tidak mengenal tanggui? Produk kerajinan tangan turun temurun tersebut sudah sangat familiar bagi masyarakat di Kalimantan Selatan (Kalsel).

Para pedagang pasar terapung kerap menggunakan tanggui untuk mengurangi paparan sinar matahari dan hujan. Tak hanya pedagang, tanggui juga biasa dikenakan petani dan nelayan. Namun, umumnya tanggui digunakan oleh perempuan.

Berlatar ide kreatif melestarikan produk andalan itulah, Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin menggelar lomba melukis tanggui di Siring Sungai Kerokan, Sabtu (21/09). Lomba tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan untuk memeriahkan Hari Jadi Kota Banjarmasin ke-493.

Dikreasikan dengan cat warna-warni, ada pula yang melapisnya dengan beledru dan payet. Oleh panitia, peserta hanya diberikan waktu 2 jam dengan membawa alat dengan harga maksimal Rp 25 Ribu.

Camat Banjarmasin Barat, Karlina, menjelaskan spirit dari perlombaan tersebut adalah untuk melestarikan budaya daerah sekaligus menyalurkan bakat seni masyarakat.

"Pesan kami, budaya jangan sampai hilang, karena ini sudah turun temurun. Karena dihias, tampilannya akan jauh lebih cantik dan nilai ekonominya meningkat," tuturnya.

Ia berharap event tersebut menjadi momentum Pemko Banjarmasin untuk mempromosikan tanggui sebagai budaya daerah. Selain dapat meningkatkan nilai tanggui dari sisi ekonomi, ia juga tak ingin keberadaan tanggui tergerus oleh perkembangan zaman.

"Ini sudah ada sejak zaman nenek moyang kita dulu. Fungsinya mungkin boleh berubah, tapi jangan sampai tanggui hilang dan tidak dikenal oleh masyarakatnya sendiri," tegasnya.

Salah satu peserta lomba, Noorlatifah, merasa optimistis dengan kreasinya menghiasi tanggui. Sebab hiasan tangguinya sangat khas dan jauh berbeda dari peserta lainnya.

Ia lebih memilih menggunakan pohon nipah bahan utama pembuatan tanggui. Daun nipah inilah yang disulap menjadi hiasan penutup kepala berbentuk bundar itu.

“Yang alami saja, karena awal mulanya tanggui dari pohon nipah. Saya yakin menang,” tegasnya.

Juri lomba menghias tanggui, Abdullah, menerangkan ada empat kriteria penilaian yang harus dipenuhi peserta untuk menang di antaranya inovasi, teknik, kreativitas dan harmonisasi.

Dengan memaksimalkan ke empat bagian tersebut, peserta akan mengubah fungsi dan kegunaan tanggui itu sendiri. Misalnya menjadi penghiasan dinding, tutup saji dan lainnya.

“Keinginan kami, begitu selesai dikerjakan tanggui akan berubah fungsi. Di sanalah kita melihat pemenangnya,” terangnya. (adv)

Baca Juga: Jalan Santai dan Bersih-bersih Lingkungan Meriahkan Harjad Banjarmasin ke-493

Baca Juga: Sambut Harjad Banjarmasin ke-493, DPRD Laksanakan Paripurna Istimewa

Baca Juga: Sambut Harjad Kota Banjarmasin, Ibnu Sina Ziarah ke Makam Sultan Suriansyah

Baca Juga: Menpora Sebut Harjad Banjarmasin Mencatat Sejarah

Reporter : Bahaudin Qusairi
Editor : Puja Mandela

Komentar
Banner
Banner