Politik

Lamar Partai Nasdem di Pilkada Banjarbaru 2020, Dokter Halim Siap Tanggung Resiko

apahabar.com, BANJARBARU – Dokter Abdul Halim menyerahkan berkas lamarannya kepada DPD Partai Nasional Demokrat (Nasdem) untuk…

Featured-Image
Dr Abdul Halim bersama pengurus DPD Nasdem Kota Banjarbaru, Senin (30/9). Foto-apahabar.com/Nurul Mufidah.

bakabar.com, BANJARBARU – Dokter Abdul Halim menyerahkan berkas lamarannya kepada DPD Partai Nasional Demokrat (Nasdem) untuk mencalon diri jadi wali kota di Pilkada Banjabaru 2020, Senin (30/9) sore.

Halim jadi pertama setelah mengambil formulir pendaftaran yang dibuka partai besutan Surya Paloh tersebut secara online, sepekan tadi.

Aparatur sipil negara (ASN) Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru ini menyerahkan berkas langsung ke DPD Nasdem. Di sana dokter Ahli Utama RSUD Idaman ini diterima oleh Sekum DPD Nasdem Kota Banjarbaru, Takyin Baskoro.

Jika nanti terpilih jadi jagonya Nasdem, ia berjanji siap melepas status sebagai ASN.

“Saya masih ASN, nanti mengikuti aturan yang berlaku di KPU dan UU ASN. Memang saat ini salah satunya harus mundur. Tapi saya dengar sedang di riview untuk mudah-mudahan ASN bisa cuti. Kalau bisa cuti alhamdulillah. Tapi kalau harus berhenti sesuai aturan, ya tidak apa-apa. Saya siap karena ini resiko,” jelas dokter yang baru saja di lantik menjadi dokter ahli utama ini.

Untuk target saat ini, Halim harus meraih minimal 6 kursi, sebagai syarat penting bertarung di Pilkada Banjarbaru.

Jika lolos penjaring Partai Nasdem, artinya ia butuh 2 kursi lagi. Mengingat Nasdem sendiri pada Pileg April 2019 tadi meloloskan 4 kadernya di DPRD Kota. Dua kursi itu, menurutnya ada di PKS.

Selebihnya, ia tetap mencari kesempatan di partai lain. Khususnya, PKB. “Ya minimal 6 lah, PKS 2, Nasdem 4 ya mudah mudahan nanti PKB juga. Karena sudah ada komunikasi juga dengan PKB. PKB itu 2 atau 3 kursi kalau tidak salah. Saya terus terang tidak ada ambisi. Ambisi hanya pergerakan, juga wakil belum ada gambaran. Tapi ada dari partai lain, jadi kita lihat dinamikanya,” bebernya.

Termasuk pula, jika Halim harus menjadi wakil wali kota di Pilkada nanti. “Jika saya dilamar jadi wakil tidak ada masalah. Harapannya terus maju dan berjuang untuk kemenangan,” tegasnya.

Sementara itu, untuk jadi jagonya Nasdem, Halim harus melewati sejumlah seleksi ketat dengan calon lainnya.

Pasalnya, sejauh ini Nasdem juga jadi incaran kandidat lain. Terutama pasangan petahana, Nadjmi-Jaya dan penatang kuat Ovi-Iwansyah.

Meski kedua pasangan itu sudah mengambil berkas pencalonan secara online, namun belum menyerahkannya.

Sekretaris DPD Nasdem Kota Banjarbaru, Takyin Baskoro menjelaskan sebelum pihaknya memutuskan pilihan, ada mekanisme yang harus dilewati bakal calon.

“Setelah penyerahan berkas lengkap, akan ada pemaparan visi dan misi. Setelah itu akan kita plenokan di tingkat DPD, baru selanjutnya berkas kita kirim ke DPW dan disana di plenokan lagi. Maka berkas akan di kirim ke DPP, terakhir nanti ada wawancara bacada itu di wawancara oleh tim pusat” jelas Sekretaris DPD Nasdem Kota Banjarbaru ini.

“Dan finalisasinya di sekitar Desember setelah tim 7 yang mengadakan wawancara dan penilaian yang lain” sambungnya.

Senada dengan Ketua Penjaringan Rusdi Maulana. Namun Rusdi hanya menambahkan, jika sampai hari ini hanya dokter Halim membuktikan keseriusannya.

“Iya untuk penyerahan pendaftaran sampai hari ini. Baru pak Halim tapi yang pengambil formulir itu sudah 5 orang. Ada Nadjmi-Jaya, Ovi-AR Iwansyah, juga pak Halim ini,” beber Ketua Penjaringan sekaligus Ketua Bapilu Nasdem ini.

img

Dokter Abdul Halim menyerahkan berkas pendaftaran bakal calon kepala daerah ke DPD Partai Nasional Demokrat (Nasdem) untuk bertarung di Pilkada Kota Banjarbaru 2020, Senin (30/9) sore. Foto-bakabar.com/Nurul Mufidah.

Baca Juga:Penjaringan Peserta Pilkada 2020, PAN Banjarmasin Gamang

Baca Juga:Direstui H Rusli, Andin Sofyanoor Mantap Maju di Pilkada Banjar

Reporter: Nurul MufidahEditor: Ahmad Zainal Muttaqin



Komentar
Banner
Banner