Pemkab Tanah Bumbu

Kabut Asap Masih Selimuti Tanah Bumbu, BPBD Bagikan Ribuan Masker

apahabar.com, BATULICIN – Meski sempat diguyur hujan dalam beberapa hari, dampak kabut asap karena kebakaran hutan…

Featured-Image
Salah seorang personel BPBD Tanbu membagikan masker di kawasan Jalan Lingkar Batulicin. Foto-apahabar.com/Puja Mandela

bakabar.com, BATULICIN – Meski sempat diguyur hujan dalam beberapa hari, dampak kabut asap karena kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih terasa di Kabupaten Tanah Bumbu.

Bahkan, hari ini kabut asap tebal menyelimuti sebagian wilayah di kawasan Gunung Tinggi, Batulicin.

Personel BPBD Tanah Bumbu pun langsung turun ke jalan membagikan 1000 masker di Jalan Lingkar Batulicin.

Terlihat mereka mencegat setiap warga yang melintas baik menggunakan roda dua maupun roda empat.

“Mungkin karena kebakaran lahan beberapa hari lalu, jadi agak tebal asapnya. Tapi kalau matahari sudah tinggi, kabut asap akan berkurang,” kata Kepala BPBD Tanah Bumbu, Eryanto Rais, kepada bakabar.com, Rabu (25/09).

Eryanto mengatakan personel BPBD tak pernah berhenti melakukan upaya pemadaman karhutla.

Bersama instansi terkait, BPBD juga akan menggelar rapat koordinasi dan evaluasi penanganan karhutla di Kantor Bupati Tanah Bumbu pada Kamis besok.

Eryanto sendiri terus mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membakar lahan.

Sebab, ia menyebut potensi karhutla di Tanah Bumbu masih tetap ada, meskipun BMKG menyampaikan tak ada karhutla di Tanah Bumbu.

“Meskipun BMKG bilang tidak ada titik api di Tanah Bumbu, tapi faktanya ‘kan ada,” jelasnya.

Eryanto meminta warga Tanah Bumbu untuk tetap mengenakan masker untuk meminimalkan potensi terserang ISPA.

Apalagi menurut catatan Dinas Kesehatan, penderita ISPA di Tanah Bumbu dari Januari sampai Juli mencapai 12.373 orang.

“Tolong untuk tetap mengenakan masker,” pesannya.

Baca Juga: Hujan tak Perbaiki Kualitas Udara Wilayah Terdampak Asap

Baca Juga: Dampak Kabut Asap, Polres HSU Salat Istisqa

Baca Juga: Kabut Asap Semakin Pekat, Korban ISPA di Kobar Capai Puluhan Ribu

Reporter: Puja Mandela
Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner