Kalteng

Kabut Asap Makin Parah, Pemerintah di Kalteng Diminta Fasilitasi Salat Istisqa

apahabar.com, PALANGKARAYA – Semakin parahnya kabut asap akibat meningkatnya kebakaran hutan dan lahan (karhutla), untuk itu…

Featured-Image
Ilustrasi salat Istisqa. Foto – Antara/Rendhik Andika

bakabar.com, PALANGKARAYA – Semakin parahnya kabut asap akibat meningkatnya kebakaran hutan dan lahan (karhutla), untuk itu politisi PKS Kalteng, Heru Hidayat meminta pemerintah provinsi setempat termasuk pemerintah tingkat kabupaten/kota memfasilitasi pelaksanaan salat Istisqa atau salat minta hujan.

“Harus ada imbauan dan ajakan dari Pemerintah Daerah atau Majelis Ulama Indonesia untuk melaksanakan salat Istisqa bagi umat muslim dan doa bagi seluruh umat beragama yang ada di Kalimantan Tengah,” kata Heru di Palangkaraya, Minggu (15/09).

Seiring dengan kondisi Kalimantan Tengah yang belum berpotensi turun hujan, masih maraknya karhutla serta semakin parahnya kabut asap, seluruh jajaran pemerintahan di Provinsi Kalteng diminta mengajak umat Islam dan segera melaksanakan salat minta hujan bersama-sama.

“Selain upaya pemadaman kebakaran yang terus menerus dilakukan, berdoa adalah bagian yang sangat penting untuk bisa memohon turunnya hujan. Dari pengalaman sebelumnya yang akan bisa mengatasi kebakaran lahan dan hutan yang tidak terkendali adalah pemadaman dan turunnya hujan,” katanya.

Melaksanakan salat Istisqa sangat dianjurkan merupakan bentuk penyerahan diri kepada Allah bagi umat Islam. Seiring dengan penyerahan diri maka umat Islam juga dapat memohon untuk segera dibebaskan dari musibah yang tengah melanda.

Di sisi lain, dalam upaya penanggulangan Karhutla yang menjadi penyebab kabut asap maka perlu adanya keterlibatan semua pihak.

“Jangan sampai kondisi kebakaran lahan dan hutan semakin parah, karena dampak dari kebakaran lahan dan hutan yang tidak terkendali adalah kita semua,” kata Ketua Umum PKS Kalteng itu.

Dia mengatakan, karena maraknya Karhutla maka timbul kabut asap, sehingga seluruh masyarakat Kalteng menanggung dampak bahaya yaitu buruknya kualitas udara bagi kesehatan, terganggunya proses pendidikan, dan kerugian lainnya.

Menurut Heru, Peran Pemerintah, TNI, Polri, BPBD, dan relawan pemadam kebakaran lainnya sangatlah berarti dan penting untuk terus melakukan upaya pemadaman karhutla.

Namun keterbatasan personel dan luasnya wilayah yang ada di Kalimantan Tengah maka di antara cara mengatasi kebakaran lahan pertama meningkatkan partisipasi masyarakat.

Pemerintah Daerah harus segera mengkoordinasikan seluruh jajaran pemerintah sampai tingkat kelurahan/desa, libatkan peran Rukun Tetangga (RT) dan seluruh masyarakat di Kalimantan Tengah.

“Fungsinya agar masyarakat turut berpartisipasi secara masif dan menjadi bagian dari Pengawasan melekat di masyarakat terhadap kebakaran lahan yang terjadi,” kata Heru.

Baca Juga: Bupati Barito Utara Sambut Kedatangan Jemaah Haji

Baca Juga:Asap Kian Mencekam, Sejumlah Sekolah di Kalteng Libur Mulai Besok

Sumber: Antara
Editor: Aprianoor



Komentar
Banner
Banner