Nasional

Ibu Kota Baru RI Bakal Dilengkapi Smart Mobility

apahabar.com, SAMARINDA – Pemerintah bakal menerapkan Smart Mobility, konsep modern layanan transportasi publik, di ibu kota…

Featured-Image
Desain pusat ibu kota baru sebagaimana dirancang Kementerian PUPR. Foto-dok BBC Indonesia

bakabar.com, SAMARINDA – Pemerintah bakal menerapkan Smart Mobility, konsep modern layanan transportasi publik, di ibu kota baru Indonesia di Kaltim.

Smart mobility adalah penerapan teknologi di bidang elektronika, komputer dan telekomunikasi.

Pola ini bertujuan agar prasarana dan sarana transportasi menjadi lebih informatif dan komunikatif.

Sehingga bisa memberikan dampak pada kelancaran, keamanan, keselamatan, dan kenyamanan berlalu lintas dan ramah lingkungan.

"Pembangunan infrastruktur jalan memerlukan banyak waktu, Selain itu, penggunaan jalan yang semakin meningkat perlu dikelola secara pintar dengan smart mobility," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia Sugihardjo, saat pemaparan Smart Mobility diacara Focus Group Discussion (FGD) Menggali Potensi Konektivitas Ibu Kota Baru di Gedung Serbaguna Bandara Internasional SAM Sepinggan Balikpapan, dikutip dari laman resmi Humas Pemprov Kaltim, Jumat.

Melalui sistem ini lanjutnya, akan tercapai beberapa tujuan. Seperti terciptanya efisiensi dan kenyamanan, program pencegahan kecelakaan lalu lintas, terjaganya lingkungan, serta terintegrasinya sistem.

Dengan Smart Mobility, empat kabupaten/kota lainnya akan terhubung. Yakni Samarinda, Balikpapan, Penajam Paser Utara, dan Kutai Kartanegara.

BANGUN JEMBATAN TOL

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi turut melakukan peninjauan ke Kaltim, Kamis (20/09).

Setelah mengitari rencana lokasi ibu kota negara di Samboja dan sekitarnya, Menhub Budi, Gubernur Isran Noor dan rombongan mendarat di helipad Balikpapan Coal Terminal (BCT) di pesisir perairan Kariangau.

Saat rehat di areal BCT, Gubernur Isran Noor dan Menhub Budi Karya Sumadi sempat berbincang dengan Leong Kim Wah, Direktur PT Dermaga Perkasapratama, pengelola BCT.

“Di perairan ini nanti akan dibangun jembatan tol yang akan menghubungkan Balikpapan dan Penajam Paser Utara. Tapi di sisi lain jembatan tol ini akan berdampak kurang baik terhadap aktivitas pelayaran dan pertumbuhan kawasan industri di sini. Mungkin perlu desain ulang untuk rencana ini,” keluh Isran.

Rencananya lanjut Isran, jembatan tol akan tersambung dengan coastal road di sepanjang pantai Balikpapan dan terkoneksi dengan Jalan Tol Balikpapan Samarinda.

Baca Juga: Tala Siap Jadi Penyuplai Pangan Ibu Kota Baru Indonesia

Baca Juga: Presiden Jokowi Beberkan Lokasi Calon Ibu Kota Baru di Kukar

Baca Juga: Berharap Ibu Kota Baru Tak Senasib Jakarta

Baca Juga: Pemindahan Ibu Kota Negara, Inkindo Imbau Pemerintah Tekan Biaya

Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner