Nasional

Haornas 2019: Tembus Kancah Internasional, Esport Kalsel Wajib Didukung

apahabar.com, BANJARMASIN – Keberadaan olahraga elektronik (Esport) jadi sorotan dalam Hari Olahraga Nasional atau Haornas ke-36….

Featured-Image
Ilustrasi Esport. Foto-Istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN - Keberadaan olahraga elektronik (Esport) jadi sorotan dalam Hari Olahraga Nasional atau Haornas ke-36. Ada yang mendukung, juga menentang. Di Kalsel, lantas bagaimana perkembangan olahraga online ini?

Seperti diketahui, rangkaian Haornas kali ini tidak sekadar diisi dengan beragam kegiatan fisik saja.

Seperti yang terpapar pada acara Simposium Interprestasi Esport dalam wacana keolahragaan nasional, di Hotel Rattan In, Sabtu (7/9).

Simposium merupakan kegiatan Asisten Deputi Pengembangan Olahraga Tradisional dan Layanan Khusus, Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga tahun anggaran 2019.

Dilaksanakan sebagai bentuk respon Kemenpora terhadap perkembangan Esport di Indonesia dan akan menjadi bahan telaah terhadap fenomena pengembangan keolahragaan.

"Olahraga apapun harus ada standar, harus ada regulasi itu jelas. Esport sudah mengarah ke prestasi berarti harus ada standar baku yang ditetapkan oleh organisasi internasional maupun lokal," ucap Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta.

Ada beberapa argumentasi yang berkembang tentang layak atau tidak Esport menjadi bagian dari olahraga.

Menurut Isnanta, perkembangan Esport sudah mulai mandiri di masyarakat. Karenanya, tugas pemerintah saat ini bukan sekadar membina. Namun mulai mengarahkan.

"Beberapa cabang olahraga yang lain masih harus dibina, dituntut, kalau Esport ini sudah jauh melesat jumlahnya lebih dari 90 juta pengguna. Bagi kami adalah menggali dari berbagai aspek plus minus-nya, seperti aspek edukasi, sosial, bisnis dan lainnya," paparnya

Di Kalsel, perkembangan olahraga online ini rupanya terus menunjukkan tren positif.

Menurut Kepala Dispora Kalsel, Hermansyah, Esport di Kalsel sudah mulai berkembang pesat. Beberapa bahkan pernah bersaing dalam pertandingan di ajang Internasional

"Kita bahkan ada yang sudah di 8 besar juara dunia, kemudian nomor 2 di Asia Pasifik," paparnya

Tidak lagi dipandang sebelah mata, Esporst juga masuk sebagai salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan pada pesta olahrega multi event Asian Games 2018 lalu.

"Meski baru berstatus eksibisi, namun ternyata cukup menarik minat, baik dari peserta maupun penonton," kata Hermansyah.

Kegiatan Simposium berlangsung dalam dua sesi dengan pembahasan yang berbeda.

Pada sesi pertama membahas tentang Esport dalam Perspektif Keolahragaan dan sesi kedua tentang Tantangan dan Peluang Masyarakat dalam Perkembangan Esporst.

Narasumber yang memberikan paparan dari berbagai macam keilmuan yaitu Ilmu Keolahragaan, Sosiologi, Kesehatan, Ekonomi, Bisnis, Teknologi, Psikologi, Standarisasi Keolahragaan dan Esport.

Sedangkan narasumber non-Panelis dari unsur Budaya dan fatwa Agama (MUI). Peserta yang diundang berasal dari beberapa Kementerian terkait, Organisasi Olahraga, Perguruan Tinggi, Komunitas Games, Pemain Esport, Penyelenggara Turnamen dan unsur-unsur lainnya.

img

Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta. Foto-bakabar.com/Musnita Sari

Baca Juga: Dorong UMKM Lewat Bazaar Haornas 2019

Baca Juga: Resmi, Gebyar Haornas ke-36 2019 di Banjarmasin Dimulai

Reporter: Musnita SariEditor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner