Kalsel

Bernuansa Politis, Mahasiswa Walk Out dari Aksi Save Meratus

apahabar.com, BARABAI – Aliansi Mahasiswa kecewa dengan aksi akbar Save Meratus di lapangan Dwi Warna, Barabai,…

Featured-Image
Kala aksi akbar Save Meratus di lapangan Dwi Warna, Barabai, Hulu Sungai Tengah (HST). Teranyar, MA menolak peninjauan kembali PT MCM terkait izin tambang di Pegunungan Meratus. Foto: Ist

bakabar.com, BARABAI – Aliansi Mahasiswa kecewa dengan aksi akbar Save Meratus di lapangan Dwi Warna, Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Senin (23/09).

Bukan tanpa alasan, mereka menduga aksi Save Meratus kali ini ada indikasi ditunggangi kalangan para politisi.

“Kita kecewa terhadap konsep aksi yang dilaksanakan hari ini. Sebelumnya, tak ada disampaikan dalam konsolidasi peserta aksi,” ucap Ketua Badan Ekskutif Mahasiswa (BEM) Universitas Islam Negeri (UIN) Banjarmasin, Rizal Nagara kepada bakabar.com, Senin (23/9) siang.

Massa dari aliansi mahasiswa, kata dia, sudah jauh-jauh datang dari Banjarmasin dan Banjarbaru dengan komitmen bulat memperjuangkan pegunungan Meratus. Mengingat, Meratus dipandang sebagai paru-paru dunia.

“Akan tetapi, kami sangat kecewa dengan aksi kali ini. Di sini ada indikasi ditunggangi kalangan politisi. Di sana berhadir tiga orang anggota DPRD yang baru terpilih. Mereka bebas bersuara dengan nada-nada kampanye. Bahkan, termuat nada orientasi branding ke arah Pemilihan Bupati 2020 yang akan datang,” tegasnya.

Menurutnya, aksi kali ini sudah tidak murni, dan bukan aksi Save Meratus. Melainkan, festival kampanye yang dikemas dengan bentuk nomenklatur aksi.

Barisan mahasiswa, sambung dia, sangat kecewa terhadap Aksi Save Meratus tersebut.

Terlebih, tak mampu menghadirkan bupati atau ketua DPRD HST untuk menyatakan komitmen penuhnya dalam memperjuangkan pegunungan Meratus dari ancaman cakar pertambangan.

“Dalam orasi, saya sudah sampaikan agar penyelenggara harus menghadirkan bupati dan ketua DPRD. Apabila tak bisa menghadirkan, kami menyatakan mosi tidak percaya terhadap mereka,” jelas dia.

Setelah berorasi dan menyanyikan lagu-lagu perjuangan, Aliansi Mahasiswa yang dipimpin pun dengan lantang menyatakan walk out atau keluar dari barisan aksi.

“Kami atas nama aliansi mahasiswa menyatakan walk out dari barisan aksi. Karena sudah ditunggangi politik dan tidak ada komitmen yang diperoleh dari pemerintahan daerah. ditambah tak sesuai dengan apa yang telah disampaikan dalam konsolidasi sebelumnya,” pungkasnya.

Baca Juga: Viral Dikira Begal, Pelaku Penganiayaan di Gunung Kupang Ditangkap

Baca Juga: Polisi: Lihan Sudah Ngaku Terima Uang dari Korban

Reporter: Muhammad Robby
Editor: Fariz Fadhillah

Tags
Kalsel


Komentar
Banner
Banner