bakabar.com, MANOKWARI – Ketua DPRD Papua Barat Peter Kondjol tak menyangka massa membakar gedung wakil rakyat tersebut.
Dia menyayangkan aksi unjuk rasa massa di Manokwari yang memprotes dugaan rasisme dan persekusi terhadap mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang, Jawa Timur, berakhir rusuh.
“Kami tidak menyangka atau mengira kondisi ini bisa terjadi. Saya dapat laporan dari Manokwari. Posisi saya saat ini masih di Sorong untuk mengikuti upacara Agustusan. Besok saya akan ke Manokwari,” kata Peter, dikutip bakabar.com dari Kompas, Senin siang.
Peter mempersilakan mahasiswa untuk berdemo, namun harus damai dan kondusif.
“Silakan demo, tapi harus damai. Itu pesan saya kepada adik-adik mahasiswa,” kata Peter.
Selama ini Manokwari, kata dia, dikenal sebagai kota yang aman, kondusif dan toleran.
Demo kata dia tak terlepas dari dugaan persekusi dan rasisme terhadap puluhan mahasiswa di Malang dan Surabaya, Jawa Timur.
Kemudian informasi itu disebar dengan nada provokatif melalui media sosial hingga akhirnya berujung pada kerusuhan di Manokwari.
Dari informasi dihimpun, masalah di Malang dan Surabaya telah diselesaikan dengan baik oleh TNI, Polri dan pemerintah setempat. 43 mahasiswa disebutkan sudah dibebaskan.
Baca Juga: Rusuh Manokwari Buntut Pemukulan Mahasiswa Papua di Surabaya
Baca Juga:Kerusuhan Pecah di Manokwari, Gedung DPRD Terbakar
Editor: Fariz Fadhillah
