bakabar.com, BANJARMASIN – Rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin Prof. Sutarto Hadi mengambil langkah sigap pasca-kerusuhan di Papua, Senin kemarin.
Malam ini Sutarto bakal mengumpulkan puluhan mahasiswa Papua yang berada di Bumi Lambung Mangkurat.
“Kami memberikan perhatian khusus terhadap mahasiswa yang menimba ilmu di ULM,” jelas Sutarto, kepada bakabar.com, Selasa siang. “Kami menyanyangi mereka semua,” sambungnya.
Pengepungan Asrama Mahasiswa Papua di Malang, Surabaya dan Semarang, Jawa Timur (Jatim) jadi pemicu kerusuhan di Manokwari, Senin pagi, menyusul Jayapura setelahnya. Juga terselip dugaan rasisme dan persekusi dalam pengepungan itu.
Situasi Papua berubah mencekam. Aksi demo yang awalnya damai berujung rusuh. Beberapa warung makan di sekitar kampus Universitas Papua Manokwari terbakar. Pun demikian dengan gedung DPRD Papua Barat. Sejumlah warga melakukan sweeping.
“Di ULM, mahasiswa Papua sangat santun dan hormat dengan sesama mahasiswa, dosen dan masyarakat,” ucap Sutarto.
Bukan hanya itu, kata dia, mahasiswa Papua juga berhati lembut dan pekerja keras. Dalam urusan akademik, mereka mampu bersaing dengan mahasiswa pada umumnya.
Sejauh ini, terdapat 60 orang mahasiswa asal Bumi Cendrawasih tersebut. Terbagi dari 24 mahasiswa di Banjarbaru dan 36 mahasiswa di Banjarmasin. “Itu terbagi di seluruh Fakultas di ULM,” katanya.
Tak hanya urusan akademik, mereka pun dinilai berprestasi di bidang keorganisasian. Terbukti, banyaknya mahasiswa asal Papua yang ikut Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Badan Ekskutif Mahasiswa (BEM).
Nanti malam mereka akan makan malam dengan petinggi ULM sekaligus merayakan HUT ke-74 RI.
Reporter: Muhammad Robby
Editor: Fariz Fadhillah