Kalsel

Melalui PKW, Batola Tak Kekurangan Desain Grafis

apahabar.com, MARABAHAN – Dalam beberapa tahun kedepan, Barito Kuala tidak perlu mengimpor desain grafis dari daerah…

Featured-Image
Ketua TP PKK Batola, Saraswati Dwi Putranti, melihat pembuatan gantungan kunci yang dilakukan alumni PKW. Foto – apahabar.com/Bastian Alkaf

bakabar.com, MARABAHAN – Dalam beberapa tahun kedepan, Barito Kuala tidak perlu mengimpor desain grafis dari daerah lain.

Sudah terdapat puluhan desain grafis hasil Pendidikan Kecakapan Kewirausahaan (PKW) Kejuruan Desain Grafis 2018, termasuk mereka yang sedang mengikuti program serupa di LPK Cerika Marabahan sejak, Kamis (22/08).

Pelatihan diikuti 30 peserta yang berasal dari Kecamatan Marabahan, Rantau Badauh, Bakumpai, Barambai, Jejangkit, Kuripan, Wanaraya dan Cerbon.

“Ini merupakan program bantuan pemerintah melalui Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Ditjen Paud dan Dikmas Kemendikbud,” papar Saraswati Dwi Putranti, Ketua TP PKK Batola.

“Mereka dilatih hingga 9 Oktober 2019 dengan persentase pembelajaran 70 persen praktik dan 30 persen teori. Mereka juga masih didampingi selama sebulan pasca dilatih,” imbuhnya.

Selama kurang lebih tiga bulan ke depan, mereka diajari percetakan mug, gantungan kunci dan pin, kartu undangan, sablon baju, pembuatan logo, spanduk dan brosur.

“Setelah mengikuti pelatihan, peserta membuat kelompok kerja selama tiga bulan lagi. Selanjutnya mereka bisa terus bersama kelompok atau memutuskan bekerja sendiri,” sahut Sri Rahayu SKom, pimpinan LKP Cerika.

“Sudah sekitar 60 persen alumni kami yang berhasil membuka usaha sendiri. Sedangkan untuk pemasaran produk, kami bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Batola dan TP PKK, terutama kegiatan di luar daerah,” imbuhnya.

Berdiri sejak 2013, LPK Cerika sudah dua kali dipercaya menjadi penerima bantuan program PKW. Terakhir program serupa dilaksanakan di pertengahan 2018.

“Sebenarnya Batola memiliki cukup banyak LPK. Namun sekarang hanya 7 yang aktif, karena LPK lain tak menginput data peserta didik selama empat semester,” papar Harina Puji Utami, Kabid Paud Dikmas Disdik Batola.

“Oleh karena tidak aktif, Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) mereka langsung dicabut. Keaktifan itu sendiri menjadi salah satu aspek penilaian mendapatkan bantuan Ditjen Paud Dikmas, selain proposal dan penilaian instansi terkait,” tandasnya.

Baca Juga: Warga Tala Temukan Tanaman Bajakah di Hutan Rawa Batakan

Baca Juga: Perhatian! Kualitas Air Sungai di Banjarmasin Tak Layak Konsumsi

Reporter: Bastian Alkaf
Editor: Aprianoor



Komentar
Banner
Banner