bakabar.com, JAKARTA – Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Sofyan Djalil memastikan rencana pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur masih menjadi alternatif. Bappenas masih melakukan kajian soal ini.
“(Kaltim) itu alternatifnya, antara lain. Itu saya koreksi. Salah satu alternatif. Tunggu saja, ada beberapa studi yang dikerjakan Bappenas nanti presiden akan umumkan,” jelasnya di kantor pusat BPK, Jakarta, Jumat, dikutip dari Detik.com.
Sampai sekarang kata dia alternatif pemindahan masih belum diputuskan. Apakah Kalteng, atau bahkan Kalsel. Sofyan tak menjelaskan gamblang kajian yang dimaksud. Yang pasti, ketika Bappenas sudah merampungkan kajian soal ibu kota tadi, kata dia, Presiden Jokowi akan mengumumkan lebih lanjut.
“Saya gak tahu studinya apa.” tutur Sofyan.
Sebelumnya, Sofyan Djalil sempat bikin heboh dengan mengatakan lokasi ibu kota baru Indonesia telah diputuskan di Benua Etam, sebutan Kaltim.
"Iya, Kaltim benar, tapi belum tahu lokasi spesifiknya di mana yang belum," kata Sofyan di Kemenko Perekonomian, kemarin.
Sebelumnya, Presiden Jokowi sudah meminta izin untuk memindahkan ibu kota ke Kalimantan. Proses pemindahan pada 2019 sebagai keputusan, 2020 sebagai proses perencanaan, 2021-2023 proses pembangunan, dan 2024 mulai memindahkan pusat pemerintahan.
Sofyan mengatakan lahan seluas 3 ribu hektar telah disiapkan untuk pembangunan tahap pertama. Sementara luas keseluruhan 200-300 ribu Ha. "Sehingga bisa bikin kota taman kota indah banyak tamannya orang bisa hidup sehat udara bersih. Kita harapkan jadi kota menarik buat dihidupi," kata Sofyan.
Baca Juga: Jarang Disebut, Kalsel Setia Tunggu Pengumuman Resmi Jokowi
Baca Juga: Jokowi Bantah Menteri Sofyan, Kaltim Belum Pasti Jadi Ibu Kota
Editor: Fariz Fadhillah