bakabar.com, BANJARMASIN – Kurang lebih 12 jam sebelum berangkat, Zulkifli baru bisa bernafas lega.
Zulkifli merupakan satu dari 48 Calon Jemaah Haji (CJH) Travelindo Tours & Travel, Banjarmasin.
Malam tadi sebelum hari keberangkatan mereka dikumpulkan oleh agen travel umrah dan haji itu.
Salah satu tujuannya membahas duit tambahan sebesar Rp30 juta guna keberangkatan jemaah dari Jakarta-Jeddah, Mekah.
Zulkifli mau tak mau menyanggupi biaya tambahan tadi agar tahun ini tetap bisa menunaikan ibadah haji.
“Tadi ada komitmen kawan-kawan setelah melakukan negosiasi yang begitu panjang, dari awal kita berangkat-berangkat semua, tidak berangkat, tidak berangkat semua. Nah atas komitmen solidaritas itu lalu kita bujuklah akhirnya mau berangkat semua,” kata Zulkifli usai pertemuan tertutup di lantai 2, kantor Travelindo, Banjarmasin, Senin (5/8) malam, sekitar pukul 23.46.
Dalam pertemuan tertutup itu, mulanya kata Zulkifli tak semua jemaah mau mengamini. Baru setelah dibujuk rayu akhirnya 48 jemaah luluh. Mereka bisa berangkat tapi dengan perjanjian.
“Awalnya hanya 10 orang saja. Ya tadi karena tidak bisa melunasi Rp30 juta malam ini juga. Keputusanya jemaah harus menandatangani kesepakatan untuk melunasi itu. Jadi paling lambat di hari keberangkatan jemaah minimal bayar Rp10 juta,” sambungnya.
Sementara itu, salah satu jemaah lain hanya bisa pasrah untuk melunasi biaya tiket Rp30 juta.
“Hasil malam tadi setiap jemaah diminta tambahan Rp30 juta. Tapi ada beberapa orang yang bayar Rp10 juta dan itu harus ditransfer hari ini juga,” kata jemaah yang enggan namanya dimediakan.
Soal fasilitas, para jemaah dijanjikan untuk menikmati hak yang sama seperti yang dibayarkan jemaah haji plus di biro perjalanan pada umumnya.
“Tapi yang jelas, para jemaah sudah ditunjukan bukti-bukti travel sudah membayar 75 persen hotel dan sebagainya,” tuturnya.
Soal duit tambahan, hal itu berbanding terbalik dengan pernyataan Supriadi, penanggung jawab Travellindo yang pernah mengatakan bakal membebaskan segala macam biaya tambahan untuk keberangkatan jemaah haji plus itu.
“Mereka [Travellindo] tak sanggup lagi karena bilangnya sudah membayar visa Rp120 juta,” jelas jemaah itu lagi.
Jumat pekan lalu atau sehari setelah kantor Travellindo digeruduk jemaah, Supriadi pernah membantah jika travelnya meminta duit tambahan. Jumlahnya berkisar Rp60 juta.
Permintaan itu sebagai cara lain untuk keberangkatan dengan difasilitasi utusan Kemenag dan Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri).
Dikonfirmasi, Supriadi membantah jika pihaknya meminta uang tambahan sebesar Rp30 juta. Supriadi menyebut itu kesepakatan para jemaah untuk membantu mengurangi beban.
“Aaa, enggak itu kesepakatan dari mereka untuk membantu mengurangi beban,” katanya.
Nada bicara Supriadi sedikit meninggi ketika ditanyai soal fasilitas yang didapat jemaah, antara lain pengurusan visa yang mencapai 8.000 US dolar atau kurang lebih Rp120 juta untuk masing-masing jemaah supaya mendapatkan visa furodah yang dikeluarkan dari kerajaan Arab.
Berangkat Hari Ini
Tadi malam, puluhan Calon Jemaah Haji (CJH) plus kembali menduduki markas Travelindo Tours & Travel di Jalan Pangeran Hidayatullah, Banjarmasin.
Para jemaah ini akhirnya mendapat angin segar bisa berangkat menunaikan haji. Mereka akan ke Jakarta terlebih dahulu, Selasa hari ini (6/8).
Supriadi, Penanggung Jawab Travelindo Tours & Travel mengaku pihaknya mengeluarkan biasa ekstra untuk keberangkatan jemaah.
"Yang penting jemaah berangkat, berapa pun biayanya akan saya keluarkan," kata Supriadi.
Untuk keberangkatan dari Banjarmasin ke Jakarta dibagi 2 sesi, pukul 09.00 Wita dan jam 11.00 Wita.
Soal kekisruhan keberangkatan jemaah, Supriadi berdalih Travellindo memiliki tradisi memberangkatkan jemaah pada program akhir. Karenanya CJH langsung diberangkatkan ke Mekah. Bukan seperti program awal, ke Madinah dulu baru ke Mekah.
“Kita dari Travelindo kan program VVIP-nya program akhir, akhir sama awal kan berbeda," jelasnya lagi.
Dua program itu juga dibedakan dari harga tiket. Jemaah yang mengambil program pertama, harganya lebih murah karena keberangkatan akan dari Madinah.
Sementara program akhir lebih mahal karena keberangkatan langsung ke Mekah. Memang Supriadi tidak membantah jika program akhir punya risiko bermasalah jika lambat pengurusan.
Baca Juga: CJH Harap-Harap Cemas Menanti Janji Manis Travellindo
Baca Juga: Disebut Tak Berizin di Banjarmasin, Bos Travellindo Sebut Kemenag Aneh
Baca Juga: Tak Kantongi Izin, PT Travellindo Langgar Peraturan Menteri Agama dan Dirjen PHU
Reporter: Rizal Khalqi
Editor: Fariz Fadhillah