bakabar.com, BANJARMASIN – Nama besar Persib Bandung rupanya mempengaruhi harga tiket pertandingan Barito Putera. Kedua tim akan saling berhadapan di Stadion Demang Lehman, Martapura, Minggu (04/08) malam.
Sudah diketahui umum, jika Persib adalah seteru abadi Barito. Apalagi sejak semifinal yang mempertemukan keduanya di Senayan, 1995 silam.
Baca Juga: Jelang Hadapi Persib, Yacob dan Riyandi Kembali Bergabung
Animo pendukung Barito setiap melawan Persib selalu tinggi. Tak ayal, manajemen pun menaikkan harga tiket.
Dibandingkan laga sebelumnya, pertandingan ini digelari big match. “Sejauh ini kita memang membuat simulasi di setiap pertandingan Barito. Ada reguler Match ada Big Match. Dengan harga disparitas harga tiket berbeda pula. Untuk melawan Persib termasuk Big Match dengan harga tiket ada penyesuaian dari laga yang reguler,” kata Ticketing Offcier Barito Putera, Rangga dikutip dari laman resmi klub.
Untuk harga tiket laga melawan Persib, kelas VVIP dibandrol Rp200.000. Sementara kelas VIP 1 dan VIP2 di lepas Rp 125.000. Kemudian kelas ekonomi jadi Rp40.000.
Namun jika menilik harga tiket Barito melawan Persela di tempat yang sama, manajemen Laskar Antasari hanya menjual tiket kelas VVIP Rp150.000, VIP 1 dan 2 Rp100.000 dan kelas ekonomi Rp35.000.
Manajemen tetap berharap penonton bisa mendapatkannya melalui loket-loket yang disediakan manajemen. “Kami berharap agar supporer menghindari membeli tiket lewat calo. Caranya adalah membeli tiket pertandingan secara online di website resmi Barito Putera,” pungkasnya.
Kenaikan harga tiket ini memunculkan obrolan di jejaringan sosial media Facebook pencinta klub Barito. Sebagian dari mereka menanyakan tim-tim mana yang disebut sebagai lawan berat Barito dan tidak.
Terlepas dari itu, Persib sendiri musim ini tidak begitu bagus penampilannya. Tim asuhan Robert Rene Alberts kini hanya terpaut 4 poin dari Barito. Hingga Kamis (01/08) malam, Barito ada di peringkat 14, maka Persib di urutan 11.
Baca Juga: Linus 2019 Zona Kalsel, Pondok Lima HBM Ungguli AFK Batola
Reporter: Fathurrahman
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin