bakabar.com, BANJARMASIN – Presiden Joko Widodo secara resmi mengumumkan pemindahan kota negara (IKN) ke Kalimantan Timur.
Pemindahan itu dinilai akan memberikan dampak positif terhadap pengembangan dunia usaha di Kalimantan. Termasuk di Kalimantan Selatan. Apalagi didukung dengan kemudahan akses transportasi darat yang menghubungkan seluruh provinsi di Tanah Borneo tersebut.
“Ini didukung konektivitas transportasi darat, laut dan udara yang tak terlalu jauh. Bahkan, berada di tengah-tengah Indonesia,” ucap mantan Wakil Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Pusat, Endang Kesumayadi kepada bakabar.com, Selasa siang.
Akses transportasi darat bukan hanya menghubungkan antar provinsi di Kalimantan, namun juga lintas negara. Seperti Malaysia-Brunei Darussalam.
“Sehingga bisnis sektor infrastruktur dan sumber daya alam sangat potensial,” ujarnya. Misalnya, ekspor batu bara dan kelapa sawit ke Malaysia. Bisa juga hasil perkebunan lainnya, seperti jahe dan lainnya.
“Pastinya populasi pembangunan pasti bergerak sangat signifikan,” tegasnya.
Bukan hanya dari sisi bisnis, pemindahan ibu kota juga akan berdampak terhadap kultur dan struktur masyarakat Kaltim.
“Masyarakat Kaltim harus merubah kulturnya, karena sudah menjadi ibu kota negara,” katanya.
Kaltim harus bisa menerima semua etnis yang ada di seluruh tanah air. Baik secara nasional maupun internasional.
“Karena dubes seluruh dunia beserta staf jajaran akan berada di Kaltim,” bebernya.
Kemudian, dari sisi pelayanan mesti sudah berstandar nasional dan internasional. Sehingga aparatur pemerintah harus bersiap diri.
“Dampak positif dan negatif harus segera diproteksi aparatur pemerintah, masyarakat serta dunia usaha,” pungkasnya.
Baca Juga:Bang Dhin: Pemindahan Ibu Kota ke Kaltim Bagus untuk Tanah Bumbu
Baca Juga:Ibu Kota Pindah, Pengamat: Masyarakat di Kalimantan Bisa Lebih Heterogen
Reporter: Muhammad Robby
Editor: Fariz Fadhillah