bakabar.com, BANJARBARU – Bagi mereka yang hobi pemelihara ikan tentu tidak asing lagi dengan jenis ikan koi. Ikan koi yang juga dikenal dengan sebutan karper tersebut memiliki nama ilmiahCyprinus Carpio.
Sudah banyak yang memelihara ikan ini baik itu di rumah makan, atau dijadikan hiasan untuk menambah kecantikan tampilan rumah-rumah. Bahkan ada yang ditaruh dalam aquarium untuk dipajang di ruang tamu. Atau juga memelihara koi di kolam halaman rumah.
Baca Juga: Mengenal Tentang Gangguan Kecemasan
Ikan koi juga sering dijumpai di beberapa tempat wisata, untuk menambah kesan yang damai dan tentram.
Salah satu pencinta ikan koi adalah Soepoyo. Baginya, ikan koi adalah pelepas lelah setelah menghabiskan hari bekerja.
“Entah kenapa, pulang kerja di ajak memberi makan ikan koi, cape itu hilang. Kemolekan tubuh koi, bikin segala letih dan lelah pekerjaan hilang sesaat,” kata Soepayo.
Soepoyo yang menjabat Wakil Ketua Banua Koi Club (BKC) menjelaskan, punya hobi memelihara ikan koi sudah ia geluti sejak remaja. Warna cerah dan indah ikan asal Negeri Sakura ini pun tak luput jadi alasan ia cinta memelihara ikan koi.
Selain hobi, Ikan koi juga biasa mendatangkan rezeki. Harga koi ukuran 15 centimeter bisa di jual Rp ,5 juta lebih per ekor.
Pria kelahiran Klaten, Jawa Tengah yang tinggal di Banjarbaru ini kini memiliki 14 ekor koi yang didatangkan langsung dari Jepang dan 7 ekor koi lokal. “Jadi sekarang ikan koi di kolam saya ada 21 ekor,” Sambungnya.
Hobi ikan koi bagi Soepoyo susah-susah gampang. Kolam mesti dilengkapi penyaringan air yang standar agar koi tetap sehat. Mengganti air atau memberi umpan pun mesti teratur.
Selain menjaga agar ikan tetap sehat, menjaga pencahayaan agar warna si koi tetap cerah pun menjadi tantangan tersendiri.
“Kalau mau kontes biasanya ikan di puasa dulu, baru nanti dikasih makanan khususgemuk dan mencerahkan warna,” tuturnya pria yang juga anggota Brimob Polda Kalsel ini.
Selain memelihara, Soepoyo serta beberapa rekan yang punya hobi sama pun melakukan budidaya koi.
Dibawah naungan Komunitas BKC yang dibina Wali Kota Banjarbaru Nadjmi Adhani ini sedang membudidayakan ikan koi lokal.
“Induk koi memang kita ambil dari Jepang, tapi untuk pembenihan kita laksanakan Banjarbaru,” katanya.
Selain belajar membudidayakan, salah satu gol komunitas BKC adalah menguasai pasar ikan koi regional Kalimantan. Hingga akhirnya bisa tembus ke Pulau Jawa atau bahkan menjajakan di pasar internasional.
Kontur Banjarbaru di rasa cocok untuk membudidayakan ikan koi.
Bagi pemula Soepoyo juga membagikan tips untuk memelihara ikan koi.
1. Memilih Koi Yang sehat
Langkah pertama ini adalah langkah fundamental bagaimana cara merawat ikan koi sebagai hewan peliharaan di rumah. Koi merupakan ikan hias air tawar yang sangat diminati oleh masyarakat sehingga permintaan pasar cukup besar.
Permintaan pasar ini tentunya membuat para peternak koi kewalahan hingga muncul oknum yang tidak bertanggung jawab yang menjual koi tidak berkualitas / bahkan koi palsu.
Untuk menghindari hal tersebut anda sebaiknya memilih toko ikan yang memiliki reputasi cukup baik di sekitar tempat tinggal. Temukan pembahasan menarik pada artikelciri-ciri ikan koiuntuk menambah wawasan anda. Jangan cuma mengandalkan kuantitas saat memelihara koi. Soalnya memelihara koi berbeda dengan memelihara lele. Lebih baik memilih 5 ikan koi yang memiliki kualitas baik dibandingkan 100 ikan koi yang jelek.
2. Mempersiapkan Kolam Ikan Koi
Seperti halnya beberapa jenis ikan hias air tawar lainnya, ikan koi sangat membutuhkan kualitas air yang baik. Anda harus mempersiapkan air jernih yang bebas dari kontaminasi apapun, termasuk zat-zat kimia.
Bagi anda yang baru membuat kolam yang menggunakan semen, jangan langsung memasukkan koi ke dalam kolam tersebut. Kolam semen baru biasanya masih meninggalkan bau semen yang tidak bisa diterima oleh ikan koi. Untuk mempercepat menghilangkan bau semen tersebut biasanya para peternak koi menggunakan pelepah pisang. Jaga juga kadar keasaman air kolam pada level 6,5 hingga 8,5.
Kita bisa menggunakan beberapa macam kolam ikan koi, baik berupa kolam semen, kolam taman maupun kolam tanah. Lalu bagaimana dengan penggunaan aquarium ? Ikan koi sangat disarankan untuk tidak ditempatkan di aquarium. Koi membutuhkan ruang gerak yang cukup luas sehingga kolam ikan lebih cocok dibandingkan dengan aquarium. Filter juga digunakan oleh para peternak koi sebagai cara merawat ikan koi yang bagus. Filter ikan koi biasanya berlapis hingga 4 agar penyaringan terhadap kotoran maupun bakteri lebih sempurna.
3. Atur Jumlah Ikan Koi Dalam Satu Kolam
Ikan koi membutuhkan ruang gerak yang cukup lega agar cepat tumbuh besar. Jumlah ikan yang tidak sesuai dengan kapasitas kolam justru menghambat pertumbuhan ikan koi. Cobalah menyesuaikan kembali jumlah ikan yang anda miliki dengan besaran kolam yang ada.
4. Cara Memberi Makan Ikan Koi
Cara merawat ikan koi selanjutnya bisa anda perhatikan dari makanan. Makanan yang berkualitas bisa membuat ikan koi cepat besar dan sehat. Makananan ikan koi memang dikenal memiliki harga yang lebih tinggi, hal ini karena untuk mendapatkan makanan ikan koi terbaik biasanya harus diimporkan dari Jepang.
Menurut data yang diperoleh, makanan ikan koi per kilo harganya mencapai Rp 150 ribuaan. Demi menghemat dana dan agar pemberian makanan tidak berlebih maka harus mengatur dengan bijak pemberian makanan tersebut.
Pemberian makan bisa dilakukan 2 kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari. Berikut ini beberapa contoh pakan ikan koi yang bisa anda gunakan, diantaranya : sawi, kubis, udang-udangan, cacing rambut, semangka dan cacing darah.
5. Jaga Kualitas Air, Jika Perlu Ganti Air
Cara merawat ikan koi selanjutnya adalah selalu menjaga kualitas air kolam. Perhatikan selalu suhu dan tingkat kekeruhan air. Jangan sampai air ikan koi tersebut menjadi keruh. Walaupun anda sudah menggunakan sistem filter pada kolam koi, terkadang air kolam tersebut bisa menjadi keruh.
Sebaiknya anda mengganti 10% air dalam kolam seminggu sekali. Jangan pernah mengganti keseluruhan air karena nanti ikan perlu membutuhkan waktu adaptasi, terkadang adaptasi membuat ikan stress sehingga lebih baik jangan menguras air kolam seutuhnya. Perlu anda ketahui juga bahwa kondisi air bisa mempengarungi warna koi hingga 20%.
6. Karantina Dulu Koi Tambahan
Terkadang kita berkeinginan untuk menambah jumlah ikan koi dalam satu kolam. Hal ini biasanya terjadi ketika pemilik memiliki uang tambahan untuk menambah koleksinya tersebut. Anda perlu memperhatikan terlebih dahulu kondisi ikan tersebut, jangan sampai memasukkan ikan yang terkontaminasi / membawa bakteri yang bisa mempengaruhi ikan-ikan lama anda di kolam.
Sebaiknya anda mengkarantina ikan tersebut beberapa hari di bak terpisah, baru setelah yakin ikan tersebut tidak membawa hal buruk anda bisa masukan dalam kolam utama.
Juga harus mengkarantina koi yang kelihatannya tidak sehat dalam kolam. Terkadang ikan koi bisa terkena penyakit dan membuatnya tidak agresif dan cenderung memiliki perbedaan sikap dibandingkan dengan yang lainnya.
Baca Juga: Bergerak Menjadi Cahaya
Reporter: Rizal Khalqi
Editor: Syarif