bakabar.com, BANJARMASIN - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalsel di bidang KB mengadakan pertemuan pelayanan KB era JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) di Hotel Delima Banjarmasin, 1-2 Juli. Pertemuan ini sebagai bentuk peningkatan promosi dan konseling kesehatan reproduksi tingkat Kalimantan Selatan tahun 2019.
"pelayanan KB di era JKN ini ternyata masih banyak yang tidak terjaminkan. Melalui pertemuan ini, semoga bisa diakomodir oleh pemangku kepentingan program KB dan tenaga-tenaga lain serta mitra terkait," Ucap Kepala Bidang KB dan Kesehatan Reproduksi BKKBN Kalsel, H Ramlan, kepadabakabar.comSelasa (2/7) Sore.
Baca Juga: Jelang Harganas, Pemprov Kalsel Mulai Bersiap
Menurut laporan hasil Survei Demografi dan Kesehatan (SDKI) tahun 2017, indikator angka kelahiran total (Total Fertility Rateatau TFR) di Kalsel telah mencapai angka 2,4 per wanita kawin pada usia subur.
Adapun angka penggunaan kontrasepsi modern di Kalsel juga menempati urutan ketiga tertinggi setelah Kalteng dan Lampung sebesar 68,1 persen dari pasangan usia subur yang berstatus kawin.
"penggunaan kontrasepsi di Kalsel didominasi pengguna injeksi/suntik sebesar 26,7 persen dan pil 28,7 persen. Sedangkan penggunaan kontrasepsi IUD 0,8 persen, implant 4,1 persen dan metode operasi wanita (MOW) 2,5 persen," paparnya.
Baca Juga: BKKBN Kalsel Gelar Pasar Murah Sambut Harganas
Dapat disimpulkan, Kalsel saat ini masih didominasi oleh metode kontrasepsi yang mengandung hormon.
"meskipun demikian, pengguna metode kontrasepsi jangka panjang menduduki urutan terbawah diantara 33 provinsi Indonesia sebesar 11,8 persen dan angka ketidakberlangsungan atau putus pakai kontrasepsi sebesar 25 persen," tambahnya.
Pertemuan ini sebagai upaya dalam meningkatkan pelayanan KB khususnya yang dilayani di Faskes tingkat lanjut, yang dihadiri sebanyak 112 peserta.
Baca Juga: Parade Jukung Hias Siap Semarakkan Harganas Ke-26
Sedangkan pengisi materi adalah Direktur Kesehatan Reproduksi, drg. Widwiono, menyampaikan materi kebijakan dan strategi konseling KB pasca persalinan dan pasca keguguran di fasilitas kesehatan. Lalu Kasubdit Bina KB Rumah Sakit dan Klinik Pemerintah, Wahidah Paheng, menyampaikan materi Kebijakan KB MKJP dalam menurunkan angka putus pakai penggunaan kontrasepsi.
Kemudian Dokter spesialias kandungan dan kebidanan, dr Hardyan Sauqi, menyampaikan materi kontrasepsi untuk pasca persalinan dan keguguran bagi wanita. Dan berikutnya, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Banjarmasin, Tutus Novita Dewi, menyampaikan materi implementasi pelayanan KB era JKN.
Reporter: Musnita Sari
Editor: Syarif