bakabar.com, PANGKALANBUN – Tumpahan solar diduga jadi penyebab tumbangnya truk kontainer yang menggencet pengendara motor di Jalan Ahmad Yani Km 5, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
"Saya sama istri dan anak sempat jalan searah dengan truk kontainer kemudian mendahului tiga sepeda motor lainnya termasuk yang ditumpangi korban," kata MZ, saksi mata kepada bakabar.com, di lokasi kejadian, malam tadi.
“Motor saya oleng karena jalannya ada solar dan langsung bisa menghindar. Tiba tiba truk masuk jalan jalur kiri karena ada dua jalur jalan kiri-kanan yang dibatasi tembok taman memanjang,” sambung MZ lagi.
Entah dari mana asalnya, yang pasti dirinya melihat langsung ceceran BBM jenis solar.
“Entah tumpahan dari mobil siapa dan setelah saya mendahului ketiga sepeda motor terus saya lihat pengendara roda dua pertama sudah jatuh,” jelas dia.
Kemudian truk kontainer tadi menghindari kendaraan roda dua dengan membanting ke kanan. Seketika itu pula kendaraan korban bersama anak putrinya, terjatuh.
“Putri korban yang jatuh. Saat sedang panik langsung ada yang melarikan ke Rumah Sakit,” jelas dia.
Maka warga yang sempat melihat mengatakan ada dua korban yang tergencet truk kontainer. Rupanya setelah diangkat rupanya korban hanya kakek Saiman.
Putri korban selamat karena tidak berada di posisi korban dan terhindar dari truk kontainer berbobor lebih 37 ton itu.
Dari hasil penelusuran akhir media ini, rupanya hanya Saiman yang tewas, bukan bapak-anak seperti yang diberitakan sebelumnya.
Saiman sendirit tercatat merupakan warga RT 17, Desa Purbasari, Kecamatan Pangkalan Lada, Kabupaten Kobar, Kalteng.
Sejauh ini, belum ada konfirmasi resmi dari kepolisian. Kasatlantas Polres Kobar AKP Marsono saat dikonfirmasi enggan memberikan komentar. "Besok saja yah sekarang masih sibuk," jawab Marsono kepada bakabar.com.
Sebelumnya, 30 menit lebih pasca-terbaliknya truk yang menggencet dua bapak dan anak, di Jalan Ahmad Yani, Km 5 Pangkalan Bun, Bupati Kobar Hj Nurhidayah tiba di lokasi kejadian.
Bupati turut menyaksikan jalannya proses evakuasi para korban. Tiba di sana, Bupati langsung menghampiri Agung, cucu korban (15) yang terus-terusan menangis melihat kakeknya tewas tergencet.
Berselang satu jam kemudian datang alat berat berbobot 75 ton untuk mengangkat truk kontainer yang terbalik.
Pantauan bakabar.com, evakuasi yang berjalan sekitar pukul 13.00 berjalan alot. Mobil crane yang cukup panjang itu mesti putar haluan ke arah jalur jalan sebelah kanan terlebih dahulu.
"Mobil crane datang dari arah Pangkalan Bun seharusnya di depan langsung masuk jalur kanan saja karena sudah ditutup. Tapi ini malah datangnya masuk jalur kiri, jadi terpaksa putar haluan kembali ke arah Pangkalan Bun dan masuk ke jalur kanan," keluh seorang petugas Dishub Kabupaten Kobar.
Baca Juga: Detik-Detik Evakuasi Korban Tergencet 'Monster Jalanan'
Baca Juga: Jumat Berdarah, Lebih Satu Jam Bapak-Anak Tergencet 'Monster Jalanan'
Reporter: Ahc16
Editor: Fariz Fadhillah