Tak Berkategori

Pasca-gempa M7,0, ACT: Warga Ternate Beraktivitas Seperti Biasa

apahabar.com, TERNATE – Gempa berkekuatan 7,0 SR mengguncang Ternate tiga kali berturut-turut, dini hari tadi. BMKG…

Featured-Image
Kota Ternate. Foto-ACT for apahabar.com

bakabar.com, TERNATE – Gempa berkekuatan 7,0 SR mengguncang Ternate tiga kali berturut-turut, dini hari tadi. BMKG sempat mengeluarkan peringatan dini tsunami atas gempa itu.

Meski begitu, warga di Ternate Tengah, Maluku Utara, telah kembali memulai aktivitas Senin (8/7) pagi.

Informasi tersebut disampaikan langsung Surachman Manan dari tim Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Ternate Senin pagi.

"Semalam masyarakat, khususnya yang tinggal di pesisir, mengungsi di daerah dataran tinggi. Senin dini hari, warga mulai kembali ke rumah masing-masing setelah peringatan tsunami dicabut pukul dua dini hari WIT," terang Surachman, dalam siaran persnya kepada bakabar.com.

Hingga pagi tadi, tidak ada kerusakan dan korban jiwa yang dilaporkan. MRI Ternate dan sekitarnya terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait kondisi aktual di Ternate. Menurut laporan Surachman, gempa juga dirasakan di Halmahera Barat.

"Berdasarkan laporan MRI Halmahera Barat, keadaan di sana lebih kondusif walaupun sejumlah warga juga mengungsi ke dataran tinggi," lanjutnya.

Dampak gempa dengan skala MMI IV-V juga dirasakan di Bitung dan Manado. Relawan MRI Sulawesi Utara Abdullah Ahmad mengatakan, walaupun guncangan gempa cukup dirasakan di Manado, keadaan di pusat Kota Manado cenderung kondusif.

"Ada sebagian masyarakat di pesisir utara yang mengungsi ke dataran tinggi," lapor Abdullah.

Komandan Disaster Emergency Response (DER)-Aksi Cepat Tanggap (ACT) Kusmayadi melaporkan, potensi bahaya gempa yang mengguncang Maluku Utara dan Sulawesi Utara adalah potensi tsunami.

"Fase berbahaya tersebut sudah lewat. Tadi malam sempat terjadi kepanikan warga, namun bisa diatasi. Warga mulai paham dengan potensi bahaya tsunami dan mulai paham proses evakuasi dan jalur evakuasi," terang Kusmayadi, Senin (8/7) pagi.

Gempa berkekuatan 7,0 dan 7,1 berpusat di laut Maluku terjadi pukul 22.08 WIB atau tengah malam WIT.

Gempa pertama dan kedua terjadi di kedalaman 10 kilometer disusul gempa ketiga di kedalaman 36 kilometer. Pusat gempa berada di barat daya Ternate, Maluku Tengah. Gempa juga dirasakan hingga wilayah Manado dan Bitung, Sulawesi Utara.

Badan, Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan empat kali peringatan tsunami dini atas gempa berkekuatan lebih dari M7,0 itu. Berdasarkan keterangan di laman Indonesia Tsunami Warning System, pada Senin (8/7) pukul 00.09 WIB, peringatan itu dicabut.[*]

Baca Juga: BMKG: Gempa 7,0 SR di Maluku Utara Jenis Dangkal

Baca Juga:Belasan Gempa Susulan Terekam Pascagempa 7,1 SR

Sumber: ACT
Editor: Fariz F



Komentar
Banner
Banner