Kalteng

Dokter Forensik Menduga Mayat Bayi di Sampit Terlahir Cacat

apahabar.com, SAMPIT – Dokter forensik di RSUD dr Murjani Sampit, Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menduga…

Featured-Image
Mayat bayi yang ditemukan dalam kondisi membusuk, Kamis (25/7/2019). Foto – Polres Kotim

bakabar.com, SAMPIT - Dokter forensik di RSUD dr Murjani Sampit, Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menduga mayat bayi yang ditemukan di Jalan Cut Nyak Dien sebelum dilahirkan sudah dalam kondisi cacat bawaan.

Dilansir bakabar.com dari Antara, hingga kini Polres Kotim, masih menyelidiki temuan mayat bayi pada Kamis (25/7) lalu itu, namun hasil autopsi menunjukkan fakta-fakta yang bisa menjadi petunjuk bagi penyidik.

“Berdasarkan laporan hasil autopsi, dokter forensik menyebutkan, diduga bayi itu lahir dengan cacat bawaan berupa gastroschisis atau kondisi keluarnya usus dari rongga perut sejak dalam kandungan ibunya,” kata Kapolres AKBP Mohammad Rommel melalui Kasat Reskrim AKP Achmat Budi Martono di Sampit, Minggu (28/7/2019).

Autopsi dilaksanakan di RSUD dr Murjani Sampit pada Jumat (26/7) pukul 19.30 WIB lalu. Otopsi yang berlangsung sekitar dua jam itu dipimpin oleh dokter forensik dari RSUD dr Doris Silvanus Palangkaraya yaitu dr Ricka Brillianty Zaluchu dibantu dua orang dari Biddokes Polda Kalteng Aipda Anang Esnawan dan Eka Cahaya.

Diketahui, bayi malang tersebut berjenis kelamin laki-laki dengan panjang badan 52 cm, tali pusat 71 cm terputus dengan ujung luka tidak teratur, telapak tangan dan kaki memenuhi 2/3 luas telapak.

Ditemukan resapan darah di kulit kepala bagian dalam dan sela iga dada tampak sela melebar sekitar satu centimeter. Ukuran besar jantung normal disimpulkan sesuai usia bayi sembilan bulan dalam kandungan atau cukup umur.

Kondisi tidak normal atau kecacatan terlihat dari dinding perut yang tampak sebagian besar usus keluar dari rongga perut, berwarna kehitaman dibandingkan warna usus di dalam rongga perut yang berwarna kemerahan.

“Disebutkan pula, kondisi bayi saat ditemukan diperkirakan kurang lebih satu hari hidup di luar kandungan (setelah dilahirkan),” sambung Budi.

Belum diketahui motif orangtua bayi tega membuang bayi malang tersebut. Polisi juga belum menyimpulkan apakah bayi itu dibuang karena kondisinya cacat atau ada penyebab lain.

Saat ini Satreskrim Polres Kotawaringin Timur masih menyelidiki kasus ini. Penyidik sudah meminta keterangan sejumlah saksi terkait temuan mayat bayi tersebut.

Mayat bayi tersebut ditemukan oleh seorang warga bernama Arif ketika hendak memancing di parit sisi Jalan Cut Nyak Dien Sampit. Dia kaget ketika mengetahui ada mayat bayi di pinggir jalan dekat tempat dia hendak memancing.

“Saya curiga karena mencium bau busuk. Setelah plastik dibuka, saya kaget karena isinya ternyata mayat bayi,” kata Arif.

Warga menduga bayi malang tersebut dibuang beberapa jam sebelumnya sehingga kondisinya mulai membusuk. Masyarakat sangat prihatin dengan kondisi bayi malang yang tewas mengenaskan tersebut.

Baca Juga:Sangsi Bandara Muhammad Sidik Rampung 2019

Baca Juga:Bulog Barut Segera Luncurkan Program BPNT

Sumber: Antara

Editor: Aprianoor



Komentar
Banner
Banner