bakabar.com, BANJARMASIN – Warga Kota Banjarmasin sekarang bisa merasa lega, karena tidak ada lagi ‘serangan’ eceng gondok di Sungai Martapura, berkat beroperasinya kembali Kapal Sapu Sapu, sejak Mei lalu. Namun, tak sedikit uang yang dihabiskan untuk biaya operasionalnya.
Kepala Bidang Sungai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin, Hizbul Wathony mengungkapkan, anggaran yang harus dikucurkan Rp720 juta per 6 bulan.
“Tapi karena lelangnya baru selesai Mei tadi, jadi Pemko hanya mengoperasionalkan Kapal Sapu Sapu cuma dua bulan saja, tidak 6 bulan,” terangnya.
Dari dua bulan operasional, Thony merincikan, alat angkutan pembersihan sungai tersebut setiap jamnya dibayar Rp1 Juta.
Makanya pengawasan kinerja dari awak Kapal Sapu Sapu lewat kamera CCTV untuk menghitung kalkulasi jam kerjanya.
“Kinerjanya akan kita rekap perbulannya dan dilaporkan untuk kemudian dilakukan transaksi pembayaran upah sewa dan jasa,” bebernya.
Pemko Banjarmasin, lanjutnya hanya mengoperasionalkan Kapal Sapu Sapu cuma setengah tahun saja. Kemudian 6 bulan berikutnya itu kewenangan Balai Sungai buat mengaktifkannya.
Demikian agar pengerjaan Kapal Sapu Sapu dalam membersihkan sungai bisa maksimal dengan indikasi serapan pada angka 100 persen pertahun.
Secara umum, serangan eceng gondok ini memang datang setiap musim hujan. Hanyar dari hulu sungai ke hilir. Selama ini Kapal Sapu Sapu yang menjadi andalan Pemko untuk mengurangi invasi itu.
Tak hanya eceng gondok, Kapal Sapu Sapu juga kerap membersihkan sampah sungai di dekat dermaga Pasar Sudimampir dan bawah Jembatan Pasar Lama.
Baca Juga: Turut Berduka, Kepala BPBD Kalsel Kirim Karangan Bunga untuk Almarhum Sutopo
Baca Juga: Societeit De Kapel: Gedung di Banjarmasin yang Dipercaya Tempat Berkumpulnya Setan
Reporter : Bahaudin Qusairi
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin