Tak Berkategori

Pengadaan BRT, Dishub Klaim Respon Keluhan Masyarakat Banjarmasin

apahabar.com, BANJARMASIN – Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin berencana melakukan pengadaan 10 unit Bus Rapit Transit (BRT)….

Featured-Image
Ilustrasi fasilitas BRT. Foto-Istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN – Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin berencana melakukan pengadaan 10 unit Bus Rapit Transit (BRT). Rp 3,5 miliar bersumber dari APBD Perubahan 2019 dianggarkan.

Menurut Kepala Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin, Ichwan Noor Chalik, DPRD Banjarmasin telah menyetujui proyek ini. Pengadaan BRT rencananya dilakukan pada September 2019.

Baca Juga: Eratkan Ikatan Kekeluargaan, Asrama Mahasiswa Tapin Berencana Gelar Halal Bihalal

Nantinya, Ichwan melanjutkan, sepuluh bus yang dibeli merupakan keluaran Isuzu ELF. Melayani rute dalam kota.

Dalam pelayanannya, BRT memakai konsep pemesanan online dan teknologi GPS untuk mendeteksi titik keberadaan BRT.

“Canggih nanti, bisa pesan lewat online. Baik pesan langsung kepada sopir dengan mendeteksi keberadaan bus maupun pesan online via tiket juga bisa. Harganya pun jauh terjangkau nantinya dibanding angkot dalam kota,” beber Ichwan. Meski begitu, ia belum mau memerinci rute mana saja yang akan dilayani.

“Ya yang pasti dalam kota, nanti kalau masalah rute akan kita kaji ke depannya,” ujarnya.

Menurut Ichwan, pengadaan BRT sebagai respons pemerintah atas keluhan masyarakat akan moda transportasi yang nyaman dan modern.

Sejauh proyek ini digulirkan, kata dia, Dishub sudah memberi alternatif ke sopir dan pelaku usaha taksi kuning untuk meremajakan armada mereka.

Meski begitu, pihaknya siap menerima dan merangkul para sopir taksi kuning yang ingin bergabung dengan BRT.

“Kami tidak mau juga nanti ada yang tersakiti, tapi bagaimanapun BRT ini akan tetap ada, utamanya 10 unit ini dulu,” katanya.

Asal tahu saja. Dana Rp 3,5 miliar ini sejatinya untuk pembuatan tempat parkir di Pasar Cempaka. Lantaran terganjal sempitnya lahan, maka dana itu dialihkan ke BRT.

“Mudah-mudahan nanti efektif penggunaannya,” katanya.

Terkait ini, sudah sepekan lamanya Pemprov Kalsel melakukan operasi uji coba BRT rute Banjarbaru ke Banjarmasin.

Terdapat lima buah bus telah disediakan oleh Kementerian Perhubungan pada ujicoba tersebut dari target sebanyak 36 bus.

Sementara, kata dia, BRT hanya melayani jalur Banjarmasin-Banjarbaru. Apabila telah habis masa uji coba, maka penumpang hanya membayar Rp 5.000-8.000 per orang.

Sejauh ini, pihaknya hanya menggunakan koridor pertama yaitu jalur Achmad Yani. Ke depan, berkemungkinan menggunakan koridor kedua atau jalur lain.

Adapun untuk koridor pertama jalur Achmad Yani, yakni Terminal Banjarbaru - Halte ULM Banjarbaru - Halte Seberang Minggu Raya - Bus Stop Gedung Serbaguna Limousin Kilometer 33 Loktabat - Halte Masjid Hj Nuriyah Kilometer 32 - Halte SDN Guntung Manggis - Bus Stop Bina Putra - Halte Masjid Al Mukaramah Bundaran Pesawat - Halte Pasar Ulin Raya - Bus Stop Ditlantas Polda Liang Anggang - Halte Kota Citra Graha Resto Dapur Galuh - Halte Terminal Induk Pal 17 - Halte Pasar Kindai Limpurar Gambut - Halte Universitas NU Kalsel - Halte Terminal Kilometer 6 - Bus Stop KFC A Yani Kilometer 4 - Halte Pizza Hut atau Polresta Banjarmasin - Halte Hotel Golden Tulip - Halte Pasar Sudimampir dan berakhir di Halte Nol Kilometer.

"Untuk waktunya pada pukul 07.00-11.00 WITA dan siang hari pukul 14.30-15.00 WITA," ujar Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Rusdiansyah kepada bakabar.com, belum lama ini.

Baca Juga: 2019, Kecelakaan di Kalsel Meningkat

Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Fariz F



Komentar
Banner
Banner