Nasional

Jokowi Sebut Infrastruktur Kaltim Sudah Siap

apahabar.com, BALIKPAPAN – Melalui Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan, Jokowi memilih meneruskan kunjungan…

Featured-Image
Jokowi tampak ditemani Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil, Seskab Pramono Anung, dan Wagub Kaltim Hadi Mulyadi. Foto-Sekretariat Presiden

bakabar.com, BALIKPAPAN – Melalui Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan, Jokowi memilih meneruskan kunjungan ke Provinsi Kalimantan Tengah dalam kaitan yang sama, rencana pemindahan ibu kota negara.

Selama di Kaltim, Jokowi tampak menyeriusi wacana pemindahan ibu kota yang telah dirintis sejak era presiden pertama.

“Kita ingin melihat visi ke depan kita seperti apa. Indonesia sebagai negara besar juga ingin memiliki pusat pemerintahan yang terpisah dengan pusat ekonomi, bisnis, perdagangan, dan jasa. Ini kita ingin menapak ke depan sebagai sebuah negara maju,” kata Presiden melalui siaran pers Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden kepada bakabar.com, Selasa (7/5).

Baca Juga: Ke Bukit Soeharto, Jokowi Tatap Calon Ibu Kota Baru

Provinsi Kaltim merupakan provinsi pertama yang dikunjungi presiden dalam melakukan peninjauan awal terkait kelayakan calon ibu kota.

Dalam kunjungan ini, Jokowi sedikit menjelajah kawasan Bukit Soeharto yang berlokasi di Kawasan Taman Hutan Raya, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Selama peninjauan berlangsung, dirinya mendapatkan paparan dari Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kaltim Zairin Zain.

“Memang ada beberapa lokasi yang sudah kira-kira 1,5 tahun ini dikaji yang salah satunya adalah di Kaltim yang kurang dan lebih kita datangi siang hari ini,” ujar Jokowi.

Jokowi menyebutkan, wilayah yang dikunjunginya itu memiliki sejumlah keunggulan. Antara lain, kelengkapan infrastruktur pendukung yang telah tersedia di sekitar kawasan.

Keberadaan sarana pendukung tersebut disebutnya dapat menghemat biaya pembangunan apabila di kemudian hari ditetapkan sebagai ibu kota baru Republik Indonesia.

“Di sini saya melihat semuanya sangat mendukung. Kebetulan ini berada di tengah-tengah jalan tol Samarinda-Balikpapan. Kemudian kalau kita lihat di Balikpapan ada airportnya, Samarinda juga ada airportnya. Sudah enggak buat airport lagi, sudah ada dua. Pelabuhan juga sudah ada,” tuturnya.

Meski demikian, Presiden menegaskan bahwa pemindahan dan penyiapan ibu kota baru tidak hanya berkutat pada kesiapan infrastruktur saja.

Baca Juga: Ke Palangkaraya, Jokowi Tindaklanjuti Pemindahan Ibu Kota

Banyak aspek lain yang masih harus dikaji oleh pemerintah dan dikonsultasikan dengan sejumlah pihak terkait sebelum mengambil keputusan.

“Kajian itu tidak hanya urusan infrastruktur. Ada kajian sosial-politiknya seperti apa. Ini yang perlu dipertajam. Kemudian urusan lingkungan dan kebutuhan air seperti apa. Apakah jauh dari sisi kebencanaan entah banjir atau gempa bumi,” ucapnya.

Reporter: Muhammad Robby
Editor: Fariz F



Komentar
Banner
Banner