bakabar.com, JAKARTA – Ketua Umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Nia Umar IBCLC mengatakan ibu harus memperhatikan kondisi diri dan bayinya bila memilih berpuasa saat menyusui.
“Kalau bayi di atas enam bulan, sudah mulai makan makanan pendamping air susu ibu atau MPASI, ibu boleh saja berpuasa. Namun, tetap harus memperhatikan kondisi diri dan bayinya,” kata Nia saat dihubungi di Jakarta, seperti dilansir Antara, Sabtu (11/5/2019).
Nia mengatakan bila ibu takut produksi ASI menurun, ibu menyusui bisa berpuasa berseling hari, yaitu sehari berpuasa dan sehari tidak berpuasa.
Yang penting, saat berbuka puasa, ibu menyusui harus makan makanan dengan gizi seimbang serta memperbanyak asupan cairan yang masuk ke dalam tubuh.
“Ibu menyusui harus tetap fit meskipun berpuasa. Hindari makanan dan minuman manis. Lebih baik memperbanyak cairan seperti air kelapa,” tuturnya.
Baca Juga: Tips Bugar dan Tetap Cantik Saat Puasa
Baca Juga: Puasa dapat Perpanjang Usia, Ini Penjelasannya
Ibu juga harus melihat tanda-tanda yang ditunjukkan oleh bayinya. Beberapa bayi cukup sensitif sehingga rewel bila ibunya yang sedang menyusui berpuasa.
“Kenali kondisi diri dan bayi. Jangan berpikir ibu menyusui lain bisa berpuasa, kita juga harus bisa. Kondisi setiap ibu dan bayi berbeda-beda,” katanya.
Yang tidak kalah penting, jangan menjadikan menyusui sebagai kompetisi dengan ibu menyusui yang lain. Jangan karena melihat ibu menyusui lain bisa berpuasa, lalu memaksakan diri untuk berpuasa tanpa mempertimbangkan kondisi diri dan bayi.
“Ingat, menyusui anak itu adalah ibadah,” ujarnya.
Baca Juga: Kenali 10 Jenis Kurma dan Khasiatnya
Baca Juga: 5 Manfaat Menyehatkan dari Cincau untuk Buka Puasa
Baca Juga: Tetap Tampil Cantik saat Puasa, Berikut Tips Ala Beauty Advisor
Baca Juga: Memilih Makanan Sahur agar Tetap Bugar selama Berpuasa, Berikut Tipsnya
Editor: Aprianoor