Tak Berkategori

Ini Golongan yang Tidak Dapat Keutamaan Nisfu Sya’ban

apahabar.com, BANJARMASIN – Malam Nisfu Sya’ban dipercayai sebagai malam penuh rahmat dan ampunan Tuhan. Namun ternyata,…

Featured-Image
Ilustrasi nisfu sya’ban. Foto-Net

bakabar.com, BANJARMASIN - Malam Nisfu Sya'ban dipercayai sebagai malam penuh rahmat dan ampunan Tuhan. Namun ternyata, ada golongan yang tidak mendapatkan keuntungan tersebut di malam itu. siapa mereka?

Seperti ditulis nu.or.id, Almarhum Sayyid Muhammad bin 'Alawi Al-Maliki menegaskan bahwa terdapat banyak kemuliaan di malam nisfu sya'ban; Allah SWT akan mengampuni dosa orang yang minta ampunan pada malam itu, mengasihi orang yang minta kasih, menjawab do'a orang yang meminta, melapangkan penderitaan orang susah, dan membebaskan sekelompok orang dari neraka.

Baca Juga: Cara Mudah Meyakini Isra Mikraj, Begini Penjelasan Syekh Mutawalli Asy Sya'rawi

Kendati demikian, keutamaan tersebut tidak didapat semua orang. Sebab, ada golongan yang mendapat pengecualian.

Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Sayidina Abu Bakar, Nabi Muhammad SAW bersabda, yang artinya, "(Rahmat) Allah SWT turun ke bumi pada malam nisfu Sya'ban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan)"(HR Al Baihaqi).

Tuan Guru H Ahmad Qomuli ketika menggelar majelis di Masjid Al Karomah Martapura pada Jumat (19/4) malam menyebutkan golongan-golongan yang tidak mendapatkan keutamaan malam nisfu sya'ban.

"Orang syirik, ahli sihir, dukun, bermusuhan, peminum khamr, tablet yang diharamkan, pezina, pemakan riba, durhaka pada orangtua, mengadu domba, memutus silaturahmi, mengekali perbuatan maksiat, pemahaman sesat. (mereka semua) Tidak akan mendapatkan keistimewaan malam nisfu sya'ban, kecuali mereka bertobat," ungkap Guru Qomuli.

Guru Qomuli kemudian menjelaskan bagaimana tobat. Menurut beliau, tobat adalah menyesali dosa yang dilakukannya dan berupaya tidak akan mengulangi perbuatan dosa tersebut. Selain itu, juga meninggalkan dosa-dosa lainnya dan menjalankan perintah agama yang telah diwajibkan.

Jika dosanya berkaitan dengan manusia, maka diperlukan untuk meminta halal (keampunan dan keampunan) dari orang yang bersangkutan. Mengembalikan hak orang lain, apabila sebelumnya mengambil hak mereka.

"Perbanyak istigfar dan berusaha kuat untuk tidak lagi tergelincir dalam dosa," kata Guru.

Karena itu, pengajar di Pondok Pesantren Darussalam itu menganjurkan untuk memperbanyak istigfar di malam nisfu sya'ban. Di antara istigfar yang bagus dibaca di amalam itu adalah istigfar Nabi Yunus AS.

"Dibaca 2375 kali, jangan lebih dan jangan kurang," imbau Guru Qomuli. "Semoga diterima Allah ibadah kita."

Baca Juga: Rasulullah Mengutamakan Kelembutan Hati di Atas Kemarahannya

Editor: Muhammad Bulkini



Komentar
Banner
Banner